Header Ads

Pakai Deterjen hingga Susu: Perawatan Aglaonema 'Tak Masuk Akal' tapi Tertulis di Buku

DOK. KABARESOLO - Penggunaan deterjen dalam salah satu perawatan Aglaonema ternyata benar dan tertulis di buku.


KABARESOLO.COM - Merawat Aglaonema banyak tantangannya, mulai dari media tanam, pupuk, air, udara hingga cahaya matahari yang pas.

Tak sedikit yang berguru di komunitas, kadang ada info yang benar, kadang ada juga yang menyesatkan, tapi sebagian besar dilakukan karena tak sengaja.

Suatu ketika ada penghobi di komunitas yang beri saran kalau mengkilapkan daun bisa gunakan deterjen, tentu komentar ini dikira bercanda.

Tentu saja si penghobi yang berikan informasi tersebut kembali meyakinkan kalau itu benar dan ia telah melakukannya di banyak Aglaonema yang dirawat, Sabtu 26 September 2020.

Nah berikut beberapa hal perawatan Aglaonema yang dinilai tak masuk akal, ternyata benar dan ditulis dalam buku yakni Trubus Info Kit Vol.6 terbit April 2009 berjudul 'Aglaonema Teknik Baru, Peluang Baru'.

DOK. KABARESOLO - Di buku ini tertulis bagaimana penggunaan deterjen untuk salah satu perawatan Aglaonema.

1. KILAPKAN DAUN DENGAN DETERJEN

Banyak penghobi baru yang kebingungan sebaiknya untuk mengkilapkan daun tapi tidak merusak Aglaonema gunakan apa ya?

Pertanyaan ini sering disampaikan baik di beberapa grup komunitas FB tentang Aglaonema atau pesan masuk secara pribadi pada penulis.

Selama ini penulis menggunakan kilap daun yang diproduksi secara resmi, tentu tinggal pakai dan sudah ada ketentuan pakainya.

Nah ternyata ada cara lain murah meriah dan sangat mudah, yakni penggunaan deterjen.

Dalam buku Trubus Info Kit Vol.6 halaman 194 disampaikan kalau sejumput deterjen dimasukkan dalam segayung air bisa digunakan untuk mengelap daun.

Penggunaan deterjen dinilai bisa mencegah jamur atau hama menyerang daun.


2. KILAPKAN DAUN DENGAN SUSU CAIR

Selain deterjen dalam buku tersebut ada cara lain yakni menggunakan susu cair atau bisa juga baby oil.

Dua bahan ini dinilai tidak membahayakan, tanaman akan sehat dan daun lebih kinclong.

Pada buku tersebut dijelaskan kalau penggunaan deterjen, susu atau baby oil dinilai lebih baik daripada daun dilap menggunakan minyak, terutama minyak kelapa karena lama-kelamaan kemungkinan daun ditumbuhi jamur lebih tinggi.


3. JEMUR DAN SIRAM AGLAONEMA UNTUK DAPATKAN ANAKAN

Satu hal yang dinilai tak masuk akal tapi dipraktikkan dan ditulis dalam buku yakni menjemur Aglaonema.

Seperti diketahui kalau Aglaonema di tempat aslinya tumbuh di bawah pohon yang teduh dan bila terkena sinar matahari langsung bisa mati.

Namun kenyataannya ada pembudidaya yang melakukan hal nyeleneh yakni menjemur Aglaonema.

Pengalaman ini ada di buku Trubus Info Kit Vol.6 halaman 171.

Pada buku tersebut mengisahkan seorang kolektor Aglaonema Songgo Tjahaja Aglaonemanya tak pernah beranak.

Aglaonema tersebut adalah Reanita, Songgo mengangkat pot Reanita dan menaruh di halaman membiarkan Aglaonema Reanita terpapar langsung sinar Matahari langsung selama 4 jam sehari.

Penjemuran dilakukan pada pukul 08.00 - 12.00 WIB.

Hasilnya, warna merah pada daun Reanita memudar, tapi hasilnya 4 anakan muncul setelah dua bulan berselang.

Bahkan dengan cara yang sama Songgo berhasil merangsang sexy pink beranak 15.

Selain penjemuran tentu Aglaonema harus cukup asupan air, disarankan untuk melakukan penyiraman menggunakan nozel yakni semprotan air yang membuat air keluar dengan butiran sangat kecil dan merata.

Cahaya Matahari pagi aman untuk penyemprotan yang penting merata dan tidak membuat genangan pada daun.

Meski demikian dalam buku tersebut dijelaskan kalau tidak semua Aglaonema tahan sinar Mataari secara langsung.

Edward Ekajaya seorang kolektor di Cengkareng dalam buku tersebut juga menyampaikan kalau AGlaonema yang tahan sinar Matahari langsung hanya Aglaonema lokal silangan Gregori Granadi Hambali dengan indukan A. rotundum dan A. commutatum tricolor.

Sri rejeki asal Thailand turunan cochin dan chauwang tidak tahan dijemur, baru terkena sinar Matahari beberapa saat saja sudah layu.

Demikian tiga hal yang dinilai tak masuk akal tapi ada di buku, selamat mencoba semoga berhasil. (KabareSolo.com/Rimawan Prasetiyo)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.