Header Ads

5 Hal Dasar Agar Aglaonema yang Ditanam Tidak Mati

DOK. KABARESOLO - Penyiraman Aglaonema secara berkala menggunakan alat semprot.


KABARESOLO.COM - Kata orang hanya yang bertangan dingin yang bisa menanam tanaman apapun jenisnya bisa hidup dan bertumbuhkembang dengan baik.

Silakan, terkait hal ini boleh memercayai boleh juga tidak tapi penulis menilai kalau hal ini hanyalah mitos, Rabu 16 September 2020.

Berikut lima hal dasar yang wajib dimiliki dan dipahami agar Aglaonema yang ditanam tidak mati:

1. MINAT

Bukanlah tangan dingin, penulis meyakini tangan dingin hanyalah mitos. Mitos inilah yang jadi alasan banyak orang enggan menanam gara-gara menganggap dirinya tak termasuk bertangan dingin.

Kuncinya sebenarnya hanya pada kesungguhan dan minat.

Seseorang yang memang tak memiliki minat dan kesungguhan tentu tak akan menanam dengan baik, menanam dengan baik yakni menanam dengan bekal pengetahuan dan pengalaman, banyak membaca, banyak menonton video tutorial hingga banyak praktik.

Jadi sebenarnya bukan tangan dingin yang bisa membuat sebuah tanaman bisa berkembangbiak dengan optimal tapi berkait dengan sisi psikologi seseorang.

Akan terlihat seseorang yang memang mencintai atau menyayangi sesuatu, ada yang memang seneng banget memasak, ia lakukan dengan sukacita, ia belajar baik teori atau praktik dan hasilnya, masakannya enak.

Sama, ketika dengan berat hati seseorang menanam, yang terjadi tentu hasilnya juga jelek, jadi ketika ingin menanam coba lihat lagi ke dalam diri, apakah benar-benar memiliki minat yang kuat terkait hal ini.

Cara mudah untuk mengetahui yakni dengan mencoba menanam, bagaimana rasanya?

Perasan pertama senang, penuh tantangan, seru dan waktu seolah berjalan cepat atau kedua justru merasa menganggap kegiatan menanam jadi beban, jijik mainan tanah, waktu seolah lama.

Kalau yang pertama berarti Anda memiliki minat dan memang hobi menanam, kalau yang kedua memang nggak memiliki minat di bidang menanam.

Ingat melakukan segala hal sesuai minat yang artinya dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hasilnya maksimal.

2. PENGETAHUAN DASAR 

Selanjutnya adalah pengetahuan dasar tentang Aglaonema. Menurut Trubus Info Kit Vol.6, Aglaonema merupakan tanaman hias yang memiliki karakter penampilan dan pertumbuhan tertentu.

Dengan mengenali karakter Aglaonema yang dikoleksi dan cara tumbuhnya, maka pembentukan sosok Aglaonema yang optimal dapat terwujud.

Para kolektor sejati akan membuat tanaman menjadi seindah mungkin, sementara pembudidaya/petani akan membuat tanaman ini jadi sebanyak mungkin.

Tentu saat ini kita belum sampai ke level kolektor maupun pembudidaya karena modal awal minimal Aglaonema yang ditanam bisa hidup dengan baik.

Aglaonema ini merupakan tumbuhan yang butuh perhatian ekstra baik lokasi tumbuh, media tanam hingga nutrisi yang dibutuhkan.

Aglaonema ada dua jenis yakni Aglaonema spesies atau alam yakni Aglaonema yang murni dari alam dan yang kedua Aglaonema hybrid hasil silangan atau campur tangan manusia.

Dahulu awalnya Aglaonema dikenal dan hanya dengan warna hijau dan putih, tapi setelah kiprah beberapa penyilang satu di antaranya Greg Hambali penyilang asal Indonesia yang memunculkan varian dengan berbagai warna satu di antaranya yang memikat adanya warna merah pada corak daunnya.

Beberapa hari lalu yakni tanggal 12 - 13 September 2020 Greg Hambali meluncurkan hasil silangan yang telah melewati 10 tahun ketelatenan diberi nama Golden Hope.

Tentu hanya kolektor-kolektor dan pembudidaya senior yang saat ini memiliki, mereka diundang langsung untuk mengikuti lelalng.

Sementara di pasaran harga anakan antara Rp 5 juta sampai Rp 9 jutaan, yang dewasa di atas Rp 10 juta.

Sementara itu satu negara yang terkenal memiliki banyak penyilang yakni Thailand, maka tak heran kalau varian silangan yang dihasilkan lebih banyak dan membanjiri Indonesia.

Merawat Aglaonema hybrid tentu butuh ketekunan lebih mengingat daya tahannya tentu beda dengan Aglaonema alam yang memang terbentuk dari alam.

Aglaonema alam didominasi dengan warna putih dan hidau.

Aglaonema tumbuh di hutan di bawah pohon, tanaman ini membutuhkan cahaya 10-20 persen tak bisa terkena sinar matahari secara langsung.

Selain itu Aglaonema kalau kebanyakan air mati, kekurangan air juga demikian, jadi memang harus pas.

Media tanam harus bisa menyimpan cadangan air tapi tak boleh menggenang yang bisa memicu kelembaban yang berlebihan hingga bisa memicu busuk akar dan beberapa penyakit lainnya.

Jadi Aglaonema harus memndapatkan pasokan air, nutrisi yang tepat, itulah kenapa Aglaonema lebih banyak ditaruh di pot-pot tidak langsung di taman.

Hal ini terkait bagaimana memberikan air dan nutrisi yang pas untuk tanaman ini.

Meski demikian untuk Aglaonema yang sudah terbiasa ditanam di tanah atau taman langsung juga bisa tumbuh bahkan bisa sangat rimbun.

Hanya saja karena harga yang relatif mahal para pemilik Aglaonema tak berani ambil risiko untuk menananm di tanah.

Bahkan pot yang digunakan harus disesuaikan dengan banyaknya akar, pot yang terlalu besar menimbulkan banyak masalah untuk Aglaonema.

3. KARAKTER AGLAONEMA

Aglaonema memiliki karakter masing-masing, digolongkan dari dominasi warna pada daunnya.

Berdasarkan Buku Galeri Aglaonema terbitan Penebar Swadaya, aglaonema dibagi dalam empat hal yang mewakili sifat serta karakternya.

  • Hijau

Aglaonema berdaun hijau memiliki daun relatif lebih tebal sehingga daya tahan kuat dan bandel.

Bahkan sampai terkena guyuran air hujan saja tidak masalah. Pertumbuhannya cepat dan banyak memunculkan anakan. Contoh aglaonema hijau yakni Madame soeroyo, Nina dan Kreshna.

  • Merah

Suksom jaipong dan culture masuk jenis ini. Pada umumnya aglaonema merah bersifat manja dan lebih rentan bila lingkungan tidak sesuai dengan yang diinginkannya.

Hal ini terkait dengan kondisi daun yang tipis. Perbanyakan melalui setek pucuk atau pisah rumpun sulit karena munculnya anakan butuh waktu lama. Contoh aglaonema merah yakni Red jewelery dan Cochin hybrid.

  •  Corak

Jenis ini merupakan kombinasi antara aglaonema hijau dan merah. Ini artinya memiliki sifat perpaduan antara keduanya.

Perawatan relatif lebih mudah karena lumayan bandel dan termasuk jenis yang mudah memunculkan anakan, meski tidak sebanyak jenis hijau. Contoh aglaonema corak ini adalah Tiara, Dolores dan Hot lady.

  •  Putih

Aglaonema ini memiliki pola warna putih berbintik-bintik atau loreng hijau, daunnya lebar dan tipis.

Agar tampil bagus sebaiknya diletakkan di tempat teduh dan butuh waktu untuk memunculkan anakan.

Contoh aglaonema putih yakni Snow white dan Morodoklo.

Dengan mengetahui karakter tanaman kita jadi tahu bagaimana penanganan terhadap koleksi Aglaonema yang dimiliki.

Seperti Aglaonema dengan dominasi warna merah, Aglonema ini disebut manja dan rantan kalau lingkungan yang diharapkan tak sesuai.

BACA: Kenapa Baru Beli Aglaonema Suksom Seminggu Langsung Mati? Pahami Hal Ini

Disarankan untuk pemula, memelihara Aglaonema jenis lain terlebih dahulu untuk mengejar jam terbang atau kemampuan dalam merawat, setelah dirasa mahir bisa mencoba yang didominasi warna merah.

4. MEDIA TANAM DAN POT

Satu hal yang cukup berperanan terhadap kesehatan Aglaonema adalah media tanam dan pot.

Secara umum, Aglaonema membutuhkan media tanam dan pot yang sesuai, yakni yang porous artinya air yang disiramkan harus mengucur membasahi semua media tanam tapi tidak boleh menggenang.

Sebuah kasus yakni tentang upaya untuk mengganti pot dengan tampilan lebih menarik, ternyata justru jadi pemicu matinya Aglaonema.

Padahal dengan pot sebelumnya baik-baik saja.

Baru disadari ternyata pot pengganti meski cantik justru tidak porous, membuat air menggenang di dalam media tanam.

Meski telah ditambahin banyak lubang pot tersebut tak membuat air mengucur deras keluar.

Ini ternyata 'pantat' pot benar-benar simetris tidak berlekuk sehingga ketika ditaruh di lantai datar air tak bisa keluar.

Sebaiknya dalam memilih pot hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan banyak lubang yang memungkinkan air mengalir deras, keua 'pantat' pot sebaiknya berkelok sehingga ketika ditaruh di lantai datar air tetap bisa merembes keluar.

Ketiga besar kecil pot disesuaikan dengan akar Aglaonema, ada sebuah ungkapan lebih baik pot kekecilan daripada terlalu besar.

TErutama di awal-awal adaptasi setelah pembelian secara online misalnya, tanaman ini telah melewati perjalanan panjang.

Biasanya setelah diangin-anginkan dan diberi B1 antistres sehari atau dua hari dilakukan penggantian media tanam atau pot.

Nah lebih baik pot kekecilan daripada terlalu besar, meski secara tampilan anaeh pot tidak seimbang dengan batang dan daun, lebih baik demikian karena pot harus disesuaikan dengan banyaknya akar.

Nah untuk media tanam tak sedikit yang hanya menggunakan dua campuran yakni sekam dan kompos.

Sekam menyimpan cadangan air secara seimbang dan kompos beri nutrisi.

Namun untuk penulis menggunakan beberapa campuran agar lebih ideal antara lain, sekam fermentasi, sekam bakar, pasir malang, cocopit, andam, kompos dan pakis cacah.

Media tanam yang bikin porous yakni sekam, pasir malang dan pakis cacah, sementara andam, cocopit dan kompos memberi nutrisi untuk tanaman.

Perbandingan yang paling banyak sekam fermentasi yang paling sedikit cocopit.

5. PENYIRAMAN DAN PERAWATAN

Hal kelima tak kalah penting yakni intensitas penyiraman dan perawatan.

Penyiraman rata-rata dilakukan dua sampai tiga hari sekali, tapi ingat bisa saja tiap hari bisa pagi atau sore tergantung cuaca.

Coba cek media tanam basa atau kering, cukup ambil dengan jari media tanam di tengah pot dan rasakan kalau kering memang harus segera disiram.

Biasanya dua hari sekali penyiraman sudah ideal, tapi ternyata saat cuaca sangat panas kandungan air di media tanam cepat menguap, akhirnya disiram lebih sering.

Jadi coba cek media tanam basah atau kering.

Lalu perawatan yang dilakukan dengan memperhatikan tanaman, ingat Aglaonema membutuhkan waktu untuk pemulihan.

Setelah membeli dan melewati perjalanan panjang atau setelah ganti media dan pot akan terlihat Aglaonema agak layu, tapi nanti akan berangsur lebih baik.

Perhatikan pertumbuhan Aglaonema kalau dalam waktu lama Aglaonema nggak menumbuhkan daun baru atau malah cenderung itu-itu saja atau malah daunnya mulai berguguran berarti perlu dicermati.

Ada penyakit atau memang sedang fokus menumbuhkan akar bisa juga menumbuhkan bunga.

Jadi kalau fokus menumbuhkan akar atau bunga jangan khawatir nggak masalah.

Dan ketika tumbuh bunga biasanya kolektor akan memotong agar semua nutrisi tak diarahkan pada bunga.

Aglaonema hybrid secara teori tidak bisa disilangkan jadi bunga yang tumbuh seolah tak ada gunanya, para penghobi memilih untuk memotong.

Lalu ketika ada daun yang layu apalagi membusuk itu bisa dipastikan kena jamur atau bakteri, segera buang dan lakukan karantina.

Diobati dengan penyemprotan Bactocyn ini mengandung anti bakteri dan jamur.

Jangan lupa beberapa nutrisi seperti vitamin ada osmocote, pupuk QC hingga Grow Toop.

Dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan, bisa seminggu sekali secara bergantian.

Bila perlu beli Antigermen ini adalah obat untuk mengatasi bakteri jamur dan virus.

Demikian lima hal dasar agar Aglaonema yang ditanam tidak mati.

Semoga bermanfaat, salam satu hobi. (KabareSolo.com/Rimawan Prasetiyo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.