Header Ads

Program Keren Ini Bikin Kelurahan Mangkubumen Kota Solo Wakili Jateng Lomba Tingkat Nasional

SURAKARTA.GO.ID - Program ini wakili Jateng ke lomba tingkat nasional lho.


Ada nama program yang unik yakni Mpok Sinah Klamben dan Mangku Lawren. Abaikan nama uniknya tapi lihat manfaatnya yang sudah banyak membantu warga. Memang pantas program ini dibawa ke lomba tingkat nasional.

KABARESOLO.COM - “Mangku Lawren ini berjalan berdampingan dengan Mpok Sinah Klamben. Bahkan bisa dikatakan, Mangku Lawren melindungi Mpok Sinah Klamben..."

Demikian kalimat yang disampaikan Beni Supartono Putro Lurah Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, seperti dikutip dari KabareSolo.com dari situs resmi Pemkot Surakarta Surakarta.go.id.

Mpok Sinah Klamben dan Mangku Lawren merupakan program kreatif yang digarap serius di Kelurahan Mangkubumen.

Program ini telah berjalan sejak tahun lalu dan hingga kini telah diakui sebagai inovasi hebat oleh Pemkot Surakarta dan Pemprov Jateng.

Program tersebut meraih predikat terbaik dalam Evaluasi Desa dan Kelurahan Tingkat Kota dan Provinsi di tahun 2019.

Mpok Sinah Klamben merupakan singkatan dari Kelompok Seni dan Usaha Menengah Kelurahan Mangkubumen, sedangkan Mangku Lawren adalah program Mangkubumen Lawan Rentenir.

Masih dikutip dari Surakarta.go.id, Beni mengatakan kalau program Mangku Lawren dalam seleksi tingkat kota pada April lalu ditetapkan sebagai juara lalu maju ke tingkat provinsi dan masuk lima besar.

Dari lima besar Mangku Lawren kemudian terpilih menjadi tiga besar dan tim peniai dari provinsi kemudian melakukan tinjauan lapangan ke Mangkubumen.

Tinjauan langsung tim penilai lalu diikuti dengan pemaparan program Mangku Lawren di ibukota provinsi pada 24 Juni 2019.

Hanya berselang dua hari program Mangku Lawren dinyatakan sebagai pemenang menyisihkan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang Kota Semarang dan Kelurahan Tidar Selatan Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang.

Setelah dinyatakan sebagai pemenang pada tanggal 30 Juni 2019 dikirimkan berkas-berkas untuk mengikuti Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional 2019 ke Kemendagri lalu dilakukan verifikasi administrasi tanggal 2-5 Juli 2019.

Mangku Lawren resmi akan bersaing dengan program-program inovatif lainnya dari provinsi-provinsi se-Indonesia.

MANGKU LAWREN

Program ini menurut Lurah Mangkubumen awalnya adalah upaya kolektif warga Mangkubumen dalam memberantas praktik rentenir.

Praktik rentenir berkembang demikian pesat lantaran tawaran mengiurkan pinjaman tanpa proses berbelit.

Namun menurut Beni tanpa disadari ini malah jadi bumereng bagi warga lantaran bunga yang berbunga saat terlambat bayar istilahnya membumbung tak terkendali justru jadi bencana bagi pemakai jasanya.

Maka Mangku Lawren menawarkan solusi yakni dengan strategi pertama membebaskan warga dari belitan utang rentenir.

Nah donasi warga terus diputar sehingga bisa membantu warga lain yang memiliki masalah serupa.

"Strategi berikutnya adalah pemberian pemahaman kepada warga, agar tidak lagi mau meminjam uang kepada rentenir,” jelas Beni.

Warga yang membutuhkan uang permodalan bisa memanfaatkan lembaga keuangan pra - koperasi di tingkat rukun warga (RW).

Berdasarkan catatan Beni sudah ada 20-an warga Mangkubumen yang dibebaskan dari 'cekikan' utang rentenir

Beni menilai masih banyak warga yang sebenarnya berutang pada rentenir tapi malu untuk mengakuinya.

Program Mangku Lawren ini menurutnya juga berjalan berdampingan dengan program Mpok Sinah Klamben karena pada Mpok Sinah Klamben merupakan pengembangan ekonomi warga khusunya UMKM di Kelurahan Mangkubumen.

SOLUSI PERMODALAN RESMI

Praktik lintah darat ternyata juga meresahkan Pemkot Solo.

Masih dikutip dari Surakarta.go.id Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo beberapa kali menyarankan warga agar tidak tergiur untuk meminjam uang ke rentenir.

Ia mempersilakan bagi warga dengan KTP Surakarta untuk mengakses layanan permodalan yang disediakan institusi resmi di Kota Solo.

Seperti koperasi maupun PD BPR Bank Solo, BUMD ini bahkan telah menyediakan kredit usaha dengan bunga di bawah 1 persen. (Surakarta.go.id/KabareSolo.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.