Header Ads

Presiden Jokowi Terbang ke Pulau Ini Meninjau Kesiapan Pengganti Ibukota RI yang Baru

FB PRESIDEN JOKOWI - Postingan Presiden Jokowi saat menuju ke pulau yang jadi alternatif ibukota negara yang baru.


KABARESOLO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang menggunakan pesawat kepresidenan menuju sebuah pulau, Selasa 7 Mei 2019.

"Meninggalkan Jakarta pagi ini menuju Kalimantan. Saya hendak meninjau beberapa lokasi yang menjadi alternatif ibu kota negara yang baru," demikian tertulis pada postingan akun medsos terverifikasi Presiden Jokowi.

Pulau Kalimantan menjadi alternatif utama pilihan Presiden Jokowi karena dinilai letaknya berada di tengah dan bisa dengan mudah menjangkau pulau lain di Indonesia.

Kepastian kota mana yang dipilih belum diberitahu Presiden Jokowi tapi ia memastikan kalau kota tersebut berada di Pulau Kalimantan.

Saat ini kota-kota alternatif masih dikaji.

Baru 21 menit berlalu postingan ini sudah menuai ribuan komentar netizen.

Beberapa waktu sebelumnya Presiden Jokowi meminta pendapat warganet terkait kota atau pulau mana yang bisa menjadi pengganti DKI Jakarta.

Netizen berebut berikan usulan dan Kota Palangkaraya paling banyak disebut karena penduduknya yang penuh toleransi, ramah, jarang terjadi bencana serta kondisi kota yang sudah bagus.

Apakah Presiden Jokowi akan memilih Palangkaraya? Kita tunggu saja.

KRITERIA

Presiden Jokowi pernah beberkan kriteria wilayah yang cocok sebagai Ibukota RI.

Ibukota RI nantinya harus sesuai memiliki sejumlah daya dukung antara lain daya dukung lingkungan kota, kebencanaan, dan kemungkinan pengembangan kota ke depan.

Daya dukung lingkungan kota, Jokowi menekankan kalau ibukota harus memiliki ketersediaan air hingga energi yang cukup.

Daya dukung kebencanaan ibukota baru harus minim risiko seperti banjir, gempa bumi dan lainnya.

Sedangkan dari sisi  pengembangan kota, pembangunan ibukota baru harus bisa dilakukan dengan cepat karena memiliki infrastruktur dasar dan bantuan dari kota pendukung lainnya.

100 TAHUN KE DEPAN

Perencanaan dalam memindah ibukota ini telah diputuskan secara bulat dan pertimbangannya adalah untuk 100 tahun ke depan bukan hanya untuk beberapa tahun saja.

"Kami tidak berpikir sekarang saja, kami berpikir 10 tahun, 50 tahun, bahkan 100 tahun yang akan datang. Kami tahu Jawa ini kepadatan penduduknya sudah tinggi," kata Jokowi.

Kepadatan penduduk di Pulau Jawa sendiri sudah tercatat lebih dari 149 juta jiwa atau sekitar 57 persen dari total populasi masyarakat Indonesia.

Pemerintah menilai sudah selayaknya kalau Ibukota RI pindah ke luar Pulau Jawa. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.