Header Ads

Buruan Hanya 3 Hari! Sarti Semringah Seusai Antre Minyak Murah Meriah di Balaikota Solo

KABARESOLO/ROBERTUS RIMAWAN - Pasar  Mirunggan Gotong Royong saat pembukaan pagi tadi.


Terlihat wajah-wajah gembira seusai borong sembako dengan harga miring di depan Balaikota Solo. Benar kata Walikota Solo Mirunggan tak hanya bermakna longgar atau lebih tapi juga 'miring regane unggul barange (miring harganya unggul barangnya)'.

KABARESOLO.COM - Geliat keramaian di depan Balaikota Solo bikin hepi ibu-ibu lantaran bisa menyerbu barang-barang kebutuhan pokok jelang lebaran dengan harga lebih murah, Senin 27 Mei 2019.

Ya event bertajuk Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo diselenggarakan mulai pagi tadi hingga dua hari mendatang yakni 25-27 Mei 2019 mulai pukul 07.30 WIB berlokasi di depan Balaikota Solo.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Sarti seorang warga terlihat semringah setelah natre panjang di sebuah stand bertulis Apindo.

Ia rela antre panjang untuk menebus dua kantung minyak Filma berharga Rp 16 ribu.

1 kantung ukuran 1 liter.

Para warga memang dijatah beli dua kantung agar warga lain bisa kebagian.

Minyak Filma di pasaran harganya dua kantung atau 2 liter Rp 24 ribu jadi selisih cukup banyak.

Harga barang kebutuhan pokok di pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemkot Solo, Bank Indonesia dan menggandeng para pihak mulai distributor, produsen dan UMKM.

Tak heran barang kebutuhan pokok harganya di bawah pasaran.

Beras C4 Delanggu misalnya harga pasaran per 2,5 kg Rp 30 ribu, di pasar murah ini harganya Rp 25 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan Drs Ssubagyo MM dalam sambutannya saat pembukaan pasar murah ini menyampaikan kalau Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo merupakan salah satu cara untuk mengendalikaan inflasi dan harga-harga barang keebutuhan jelang Idul Fitri.

"Masyarakat diberi kesempatan untuk memenuhi kebutuhan jelang Idul Fitri dengan harga terjaangkau, selain itu Pasar Mirunggaan ini juga sebagai bagian dari promosi bagi pelaku usaha," imbuhnya.

Pasar Mirunggan diikuti 110 stand atau pelaku usaha ada Bulog, PPI, UMKM binaan Pemerintah Surakarta baik dari Dinas Pertanian, Koperasi dan UMKM maupun Perdagangan.

Komoditas yang tersedia di Pasar Mirunggan antara lain sembako seperti beras, minyak goreng, gula, telur, tepung, daging, handcraft, roti kering dan sebagainya.

Kegiatan ini disebut gotong royong karena memang gotong royong atau disengkuyung banyak pihak dan sudah berlangsung untuk ketiga kalinya.

"Pembiayaan semua gotong royong dari APBD malah tidak keluarkan biaya, pembiayaan dari Bank Indonesia, Bank Jateng, distributor barang, produsen-produsen yang punya kepedulian," jelas Subagyo.

Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta, Muhammad Taufik Amrozi menambahkan kalau kegiatan ini sangat membantu untuk mengendalikan harga.

Pria yang juga menjabat sebagai  Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surakarta ini menyampaikan kalau jelang hari raya TPID memastikan bagaimana ketercukupan pasokan dan keterjangkauan harga kebutuhan bahan pokok pada masyarakat.

Ia juga bercerita terkait sidak terakhir harga pasar rata-rata turun 36 persen, 50 persen stabil artinya apasar masih aman.

Maka ia mengimbau masyarakat untuk tenang tak perlu panik atau memborong semua barang kebutuhan karena memang semua pasokan untuk memenuhi kebutuhan jelang hari raya masih terjangkau.

"Nah ini soal pete ini agak langka, sepertinya warga Solo penggemar pete kalau masak tanpa pete sepertinya ada yang kurang makanya masa puasa stok di pasaran agak langka tapi catatan keranjang inflasi pete kecil," jelas Taufik.

Pasar Mirunggaan Gotong Royong Bakdan Neng Solo masih berlangsung hingga 29 Mei 2019 dan warga bisa mendapatkan berbagai barang kebutuhan dengan harga miring.

Buruan ya jangan saampai ketinggalan. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.