Header Ads

Ini Pantai yang Terkena Tsunami Data Terkini BNPB Gempa Bumi 7,4 SR Palu dan Donggala

IST - Bencana gempa bumi di Palu dan Donggala yang memicu tsunami.


Dalam sebuah video yang viral di media sosial terlihat banyak bangunan yang roboh, teriakan kepanikan juga terdengar dan banyak orang yang menyebut nama Tuhan saat gempa bumi berlangsung. Tak berapa lama muncul juga viral video tsunami yang menerjang pantai. Palu dan Donggala sedang berduka. Ini informasi lengkapnya.

KABARESOLO.COM - Gempabumi berkekuatan 7,7 SR yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat 28 September 2018 pukul 17.02 WIB.

Dengan pusat gempa 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempabumi berpotensi tsunami dan benar telah terjadi tsunami dengan kisaran 3 meter di sejumlah pantai..

Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  DR Sutopo Purwo Nugroho MSi APU menyampaikan beberapa informasi terkait bencana gempa tsunami dalam keterangan pers yang diterima Redaksi KabareSolo.com.

Sebelumnya BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.

Status Siaga artinya Pemda diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Sedangkan status Siaga artinya Pemda agar mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.

BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.36 WIB.

Berdasarkan konfirmasi kepada BMKG, tsunami menerjang pantai. 

PANTAI YANG KENA TSUNAMI

Posko BNPB juga telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang Pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. 

Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar. 

Gempa tsunami menimbulkan korban jiwa. 

Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh.

Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai. 

Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan.

Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. 

Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.

Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam ini melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter. 

Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28/9/2018 pukul 19.26 WITA hingga 29/9/2018 pukul 19.20 WITA. 

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. 

Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan.

Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.

TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala. 

TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. 

Basarnas akan menggerakan 30 personil bererta peralatan menggunakan pesawat Hercules. 

Polri juga akan menggerakkan personel dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.


Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. 

LAYANAN TELEKOMUNIKASI PASCAGEMPA

Seusai gempa banyak masyarakat yang menghubungi keluarga atau kerabatnya di Kota Palu, Donggala dan sekitarnya tapi banyak yang tak terhubung.

Hal ini tentu menimbulkan kepanikan lantaran banyak yang ingin mengetahui bagaimana kondisi keluarga, saudara atau kerabat mereka di kota yang terkena bencana.

Berikut keterangan dari Kemenkominfo terkait layanan telekomunikasi:

1. Pasca Gempabumi Tektonik 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17:02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.

2. Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan. Kemkominfo melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus.

3. Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

4. Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

5.Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempabumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB.

 SMS Blast dikirimkan sebanyak 7 kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

Kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus.

TUNGGU KEBIJAKAN GRATIS KIRIM BANTUAN

Netizen menyerbu akun Instagram Pos Indonesia dan JNE agar kebijakan untuk gratis kirim bantuan ke Palu dan Donggala segera diaktifkan.

Banyak yang berharap kebijakan sebelumnya yakni gratis ongos kirim bantuan ke Lombok pascabencana lalu juga dilakukan di Palu dan Donggala.

Menurut netizen program gratis ongkos kirim bantuan dapat meringankan para korban dan membuat banyak orang yang dengan mudah membantu korban bencana.

Kita tunggu saja apakah program tersebut segera direalisasikan dan mari berdoa dan bantu saudara-audara kita yang terkena bencana di Palu, Donggala dan sekitarnya. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.