Header Ads

Detik-detik Meninggalnya Agung Seusai 'Menyelamatkan' Penumpang Satu Pesawat Batik Air

ISTIMEWA - Agung personel ATC yang akhirnya meninggal dunia setelah menjalankan tugas dan berhasil membuat pesawat Batik Air lepas landas dengan selamat. Ia harus kehilangan nyawa. Simak kisah selengkapnya.

KABARESOLO.COM - Kisah kepahlawanan personel Air Traffic Controller (ATC) Alm Anthonius Gunawan Agung (22) menyita perhatian banyak orang.

Ia adalah pahlawan zaman sekarang di dunia nyata.

Pengorbanannya demi tugas dan tanggung jawab hingga berujung maut mendapat tempat di hati dan menginspirasi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan keterangan resmi dari Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau Airnav Indonesia.yang masuk ke Redaksi KabareSolo.com Agung mendapatkan kenaikan pangkat ATC dua tingkat.

Almarhum Agung merupakan personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie.

Sebelum gempa terjadi, ia sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar.

Agung memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.

Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi.

Sementara Agung belum dapat turun karena pesawat belum take-off.

Ia menunggu pesawat Batik hingga airborne.

Agung memastikan pesawat benar-benar lepas landas sebelum ia meninggalkan lokasi.

Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat.

Bisa dibayangkan bia pesawat belum lepas landas dan gempa kuat terjadi.

Atas aksinya penumpang satu pesawat Batik Air ID 6231 selamat dari gempa.

Meski tak hanya Agung, kesigapan pilot yang sukses menerbangkan pesawat juga layak diacungi jempol.

Setelah pesawat lepas landas dan terbang dengan selamat, gempa semakin kuat, Agung akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower (lantai 4).

Akibatnya ia pun mengalami patah kaki.

Personel AirNav di Palu membawa Agung ke Rumah Sakit.

Di Rumah Sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, tapi untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam.

AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan tapi karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi  di hari selanjutnya..

Agung kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan.

Namun sebelum helikopter tiba, Agung mengembuskan nafas terakhirnya.

Almarhum akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga.

KISAHNYA VIRAL

Bagaimana kondisi Agung saat itu juga sempat viral antargrup WA dan media sosial simak di bawah ini.



Patriot Bangsa Anthonius Gunawan Agung
"Pilot Batik Air ID 6231.. Allowed to take off.. Copy", ucap Agung dari menara ATC Bandara Mutiara Al Jufri, Palu.
"Copy. Crew attendant.. Air flight ready to take off", ucap pilot
Capt. Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.
Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan lalu melaju semakin kencang.
Brrakkk... Bummmm.. Brakkk... Bummm...
Tetiba gempa berkekuatan 7.7 skala richter mengguncang Palu. Bandara Mutiara Al Jufri ikut terguncang. Puluhan orang berteriak ketakutan sambil menyelamatkan diri keluar dari dalam gedung bandara.
Petugas menara control bandara, Anthonius Gunawan Agung juga merasakan getaran gempa yang mengguncang menara air traffic controller.
Agung dalam posisi bertugas memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan. Saat itu pukul 17.55 Wita. Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang. Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat. Belum menutup.
Sementara di bawah menara, banyak teman2 Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Agung bergeming. Tugas harus dituntaskannya. Memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat.
"Safe flight Batik Air..Take care", ucap Agung menutup komunikasinya dengan Pilot Batik Air yang sudah posisi aman mengudara.
Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih.
Brakk.. Brummm...
Menara ATC roboh. Agung terlambat menyelamatkan diri. Ia tewas dalam tugas mulia untuk memastikan semua penumpang dan pilot benar2 sudah mengudara dengan aman. Ia menjadi patriot yang sungguh2 mengemban tugas sepenuh tanggung jawab meski harus kehilangan nyawanya sendiri.
Kami menaruh hormat dan bangga padamu kawan..
Selamat jalan pahlawan.. kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima arwahmu dalam damai dan tenang.



JENAZAH DIPULANGKAN

Direktur AirNav Indonesia, Novie Riyanto, telah berada di Makassar untuk menyambut kedatang jenazah dari Palu pada Sabtu kemarin 29 September 2018.

“Keluarga besar AirNav berduka ataa berpulangnya Almarhum. Alm Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” jelas Novie melalui siaran pers yang masuk ke Redaksi KabareSolo.com.

Novie menambahkan, pihaknya akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar.

 “Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi kelurga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar,” ujarnya. (*/KabareSolo.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.