Header Ads

Ada 'Embun Racun' Momok Petani di Balik Keindahan Dieng bak Winter Eropa

INSTAGRAM/HIYO_FA/SUTOPOPURWO - Wajah Dieng yang artistik di pagi hari, menarik hati wisatawan jadi hal menakutkan bagi petani.


KABARESOLO.COM -  Kecantikan yang 'mematikan' mungkin menjadi ungkapan yang tepat untuk kondisi Dataran Tinggi Dieng.

Hawa dingin yang membuat embun bahkan air keran membeku jadi es merusak tanaman pertanian.

Petani menyebutnya bun upas atau embun racun,  air yang menempel di tanaman akhirnya membeku dan merusak tanaman hingga petani gagal panen.

Meski demikian berkah tersendiri hadir untuk para pelaku bisnis di lini pariwisata.

Banyak penginapan yang lebih ramai dibanding sebelumnya lantaran banyak wisatawan lokal ataupun manca yang memanfaatkan kondisi ini untuk berwisata.

INSTAGRAM/SUTOPOPURWO - Hamparan memutih embun yang membeku di Dataran Tinggi Dieng menjadi viral di dunia maya.


Foto-foto bunga yang mengkristal,  hamparan rumput atau tanaman pertanian yang memutih karena embun yang beku viral dan jadi daya tarik.

Tak sedikit yang kemudian berencana untuk datang ke Dieng untuk mengabadikan momen tersebut.

Foto bunga yang mengkristal yang diunggah oleh akun Instagram @hiyo_fa misalnya.

Foto yang ciamik ini menjadi viral di dunia maya,  bahkan Dr Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunggah kembali foto tersebut ke akun Instagramnya.

"Dieng laksana winter di Eropa. Salju embun beku menghampar di rerumputan dan tanah. Rabu-Kamis (1-2/8/2018) suhu pagi mencapai minus 5 derajat celcius di Bukit Sikunir Desa Sembungan Kabupaten Wonosobo. Air kran pun membeku."

"Jumat hingga Minggu (4-5 Agustus 2018) suhu masih tetap dingin dan embun pagi membeku pada pagi hari. Ayo nikmati alam Dieng dan Dieng Culture, " demikian tulis Sutopo Purwo di akun Instagram miliknya.

INSTAGRAM/HIYO_FA - Bunga yang jadi kristal dipotret dan diposting oleh akun Instagram @hiyo_fa.


Penelusuran KabareSolo.com,  akun Instagram @hiyo_fa sendiri mengunggah foto tersebut pada 26 Juli 2018.

Pemilik akun ini juga sempat menanggapi pertanyaan netizen misalnya dengan kamera apa memotret bunga tersebut hingga hasilnya sangat indah.

Pemilik akun tersebut menjawab kalau memotretnya gunakan kamera handphone biasa.

Beberapa bahkan berencana untuk ke Dieng dan tanya penginapan yang bagus,  akun ini pun memberi informasi penginapan yang bagus serta disaranka untuk mengontak dirinya.

Usai foto embun yang membeku dan viral lini pariwisata di Dieng tampaknya makin menggeliat dan lebih ramai dari biasanya.

INSTAGRAM/SUTOPOPURWO - Hamparan luas memutih yang menawan untuk foto-foto.


Akun Instagram @hiyo_fa juga memiliki kanal YouTube,  ia menayangkan video tentang areal pertanian yang rusak gara-gara embun racun ini.

Pada video yang diunggah dengan nama kanal Hiyofa Media Amatir menunjukka air keran untuk mengairi areal pertanian bahkan ikut membeku.

'Fenomena es,  petani merugi 10an sampai 100 juta... Wow, ' demikian ditulis di video tersebut.

Tak dipungkiri areal pertanianpun yang harusnya hijau segar berubah memutih lantaran embun yang membeku.

INSTAGRAM/SUTOPOPURWO -Candi di kawasan Dieng yang ikut membeku karena hawa dingin.


DIENG CULTURE FESTIVAL

Rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) dimulai hari ini Jumat-Minggu (3-5/8/2018).

Fenomena hawa dingin yang membuat embun jadi membeku jadi daya tarik tersendiri.

Sementara DCF itu sendiri sudah memikat wisatawan bahkan tak sedikit biro travel tawarkan paket wisata DCF.

DCF merupakan festival seni budaya tahunan yang sudah diadakan sejak tahun 2010.

Acara yg paling ditunggu adalah ruwatan memotong rambut anak-anak yang gimbal.

Fenomena rambut gimbal menjadi hal yang unik bagi wisatawan karena jarang terjadi di wilayah lain.

Dengan ajaib anak-anak ada yang tiba-tiba berambut gimbal dan untuk mengembalikan menjadi rambut normal harus melalui ruwatan potong rambut.

Mitos menyatakan semakin banyak anak-anak berambut gimbal menjadi pertanda kalau wilayah Dieng makin sejahtera.

Acara ini akhirnya rutin dilaksanakan tiap tahun tentu dengan berbagai acara lain seperti aksi seni tradisional,  pesta lampion serta berbagai acara lainnya.

Bila ingin menyaksikan rangkaian acara yang seru mungkin segera ke sana ya masih ada waktu sebelum rangkaian acaranya usai.

Namun jangan lupa update berita lantaran ada rekayasa lalu lintas terkait hal ini.

INSTAGRAM/SUTOPOPURWO - Hamparan putih mirip di luar negeri saat musim dingin.


DATARAN TINGGI DIENG

Dataran Tinggi Dieng sebenarnya merupakan kawasan vulkanik yang aktif di Jawa Tengah.

Meski demikian banyak wilayah yang menjadi kawasan wisata seperti Gunung Sikunir dengan tinggi 2.463 m.

Dieng masuk wilayah Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo letaknya di sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dataran Tinggi Dienf memiliki ketinggian rata-rata 2.000 meter di atas permukaan laut,  suhunya berkisar antara 12-20 derajat Celsius di siang hari dan di malam hari 6—10 °C.

Pada musim kemarau yakni antara Juli dan Agustus suhu udara dapat mencapai 0 °C pagi hari bahkan bisa minus.

Hingga memunculkan embun beku yang disebut penduduk setempat sebagai bun upas atau embun racun karena memicu kerusakan parah pada tanaman pertanian. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.