Header Ads

Nasib Sopir Taksi Online Solo, Ada yang Dapat Belasan Juta Per Bulan Ada yang Tekor

KabareSolo.com - Ilustrasi : Penyedia jasa transportasi berbasis online - Gojek makin eksis di Solo, Jawa tengah dan sekitarnya.


KABARESOLO.COM - Zaman telah berubah, transportasi berbasis online kini menjadi andalan baik bagi pemberi jasa (sopir) maupun konsumen.

Konsumen yang merasakan kemudahan serta murahnya tarif menjadikan taksi online andalan, Jumat (5/1/2018).

Sementara si pemberi jasa yakni sopir pun merasakan hal senada.

Penghasilan tiap bulan yang didapatkan bahkan bisa mencapai belasan juta rupiah.

Benarkah?

Redaksi KabareSolo.com dalam beberapa kesempatan berbincang dengan beberapa sopir taksi online.

Ada 6 sopir yang diwawancarai terkait penghasilan yang didapatkan sebagai sopir taksi online di Solo.

Dari 6 sopir tersebut 5 orang mengaku kalau penghasilan yang didapatkan saat menjadi sopir online bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahkan bisa lebih.

Rata-rata para sopir tersebut mengaku mendapatkan penghasilan bersih lebih dari Rp 5 juta per bulan, meski demikian bila dikerjakan dengan serius artinya tak ada waktu yang kosong atau ambil libur penghasilan yang didapatkan bisa lebih dari Rp 10 juta.

Seorang sopir mengaku pernah mendapatkan penghasilan antara Rp 12 juta hingga Rp 14 juta, tapi ia jarang libur atau terus narik tiap hari.

Sementara bagi yang kerja santai beberapa kali sering libur penghasilan yang didapatkan antara Rp 5 juta hingga Rp 8 juta.

Menurut seorang sopir di Solo relatif mudah mendapatkan orderan yang penting mengetahui lokasi-lokasi yang kemunginan besar bisa mendapatkan orderan seperti di mall maupun area perkotaaan atau perumahan.
"Mungkin di Solo persaingannya belum begitu besar," ucap seorang sopir.

Meski demikian ada juga sopir yang mengaku pernah hanya mendapatkan orderan sangat sedikit bahkan tak bisa menutup poin (jumlah mengangkut penumpang) agar mendapatkan bonus harian.
Di sebuah perusahaan transportasi berbasis online yang merekrut masyarakat umum untuk ikut berperan serta sebagai driver ada bonus harian bila berhasil mengantarkan penumpang dengan jumlah tertentu.

Setiap hari driver yang sudah hafal lokasi-lokasi mudah mendapatkan penumpang bahkan bisa mendapatkan bonus harian dari Rp 300 ribu hingga Rp 420 ribu.

Belum ditambahkan dengan jumlah uang hasil jasa antar sekitar Rp 200 ribu.

Bila di rata-rata tiap hari mendapatkan Rp 500 ribu kalikan 30 hari per bulan bisa mendapatkan Rp 15 juta, dengan catatan terus narik tidak mengambil libur.

KabareSolo.com - Aplikasi jasa angkutan online Gojek


Kenyataannya banyak driver yang memilih untuk kerja santai terutama kalau ada acara mendadak keluarga bisa ambil libur kapanpun.

Lima driver yang diwawancarai Redaksi KabareSolo.com sebagian besar suka dengan konsep kerja seperti ini.

Penghasilan yang didapatkan disesuaikan dengan waktu yang disediakan, dan kapanpun bisa mengambil libur.

Uang yang didapatkan sesuai dengan upaya yang dilakukan, bahkan di sela-sela kerja masih bisa antar jemput anak sekolah, bisa antar istri belanja serta meluangkan waktu ketika ada acara mendadak.

Tak semua cerita manis

Bila 5 driver online berikan kisah manisnya ada 1 driver yang ditemui Redaksi KabareSolo.com malah berakhir sebaliknya.

Sebut saja Antok (bukan nama sebenarnya redaksi sengaja menyembunyikan identitas aslinya), ia adalah penjaga warung gerobak yang menjual makanan dan minuman, kalau di Jogja disebut angkringan sementara di Solo biasa disebut wedangan.

Kepada Redaksi KabareSolo.com ia mengaku sebelumnya mendapat informasi kalau menjadi sopir taksi online bisa mendapatkan penghasilan yang menggiurkan.

Ia kemudian ditawari tetangganya yang memiliki bisnis rental mobil untuk menjalankan satu mobilnya melalui aplikasi taksi berbasis online.

Ia pun setuju lalu mulai mendaftar.

Setelah disetujui oleh perusahaan berbasis online ia kemudian mengambil uang modal Rp 100 ribu dari jualan angkringan untuk coba jalankan aplikasi.

Namun nasib baik tak menghampiri, dari jam 11 siang hingga pukul 4.00 WIB pagi ia tak mendapatkan uang sepeserpun.

Uang modal untuk beli bensin tak kembali.

Ia pun mengaku kebingungan lantaran hari berikutnya ia tak bisa melanjutkan menjalankan kendaraan tetangganya untuk jasa taksi online.

Bahkan Antok pun kaget karena tetangganya menagih uang sewa harian Rp 250 ribu pada mobil yang dibawa.

"Saya akhirnya memutuskan untuk berhenti dulu mas, soalnya uang habis dan ternyata langsung ditagih uang sewa," kata Antok pada KabareSolo.com.

Ia mengaku menyayangkan hal ini, bila niat untuk menyuruh menjalankan taksi online harusnya tetangganya berikan waktu tiga hari sampai satu minggu untuk beradaptasi.

Nanti bila sudah bisa mengetahui seluk beluk yang tepat dan sudah jalan baik baru ditagih.

KabareSolo.com - Suasana padatnya lalu lintas di Jalan Adi Sucipto, Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Jumat 5/1/2017).
"Lah ini dapat satu orderan saja belum, uang modal saya jualan (wedangan) juga habis, kok langsung ditagih. Saya putuskan berhenti dulu, kalau harus bayar uang sewa ya nanti dulu saya cari dulu," jelasnya.

Antok akhirnya kembali jualan Wedangan lantaran butuh modal tak sedikit agar bisa jalankan taksi online, selain ia harus bayar sewa mobil juga uang jalan yakni bensin dan konsumsi untuk dirinya.

Jadi tak semua upaya bisa berjalan mulus.

Butuh waktu untuk beradaptasi agar bisa menghasilkan uang, contohnya di bidang jasa taksi online.

Lima driver sukses dengan catatan ke limanya adalah mobil milik sendiri, sementara Antok ia menggantungkan pada sewa mobil milik orang lain.

Meski demikian pekerjaan di bidang ini layak untuk dicoba.

Anda berminat? (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.