Header Ads

Tas Kulit Brand Koentji Indonesia Berawal dari Jalan-jalan Iseng

 
KabareSolo.com - Produk-produk tas dan dompet kulit Koentji Indonesia dijamin kualitasnya selain bahan kulit yang digunakan kelas premium tapi juga karena pengerjaannya dengan hati.

KABARESOLO.COM - Ide berwirausaha bisa datang dari mana saja bahkan dari hal yang sepele. 

Brand tas dan dompet kulit asli Koentji Indonesia ternyata juga bermula dari hal tak terduga.

NB: Pembelian produk Koentji silakan klik tautan meluncur ke Shopee Koentji Indonesia.

Bincang-bincang KabareSolo.com dengan pemilik usaha Koentji Indonesia, Emmanuela Mutiara Octaviany mengungkap beberapa hal tersebut, Rabu (3/1/2018).

Tulisan ini mungkin bisa menginspirasi bagi pembaca KabareSolo.com bahwa wirausaha bisa dimulai kapan saja dan berawal dari hal yang remeh temeh. 

"Awalnya itu beberapa tahun lalu saat suami saya liburan lalu berniat cari tas kulit di Jogja," ujar Mutiara pada KabareSolo.com.

Saat itu suami yang bekerja di sebuah media di Manado libur tahunan di Jogja. 

Perjalanan tersebut bersama anak pertamanya yang baru berusia satu tahun. 

Usai rayakan ultah pertama sang anak,  sore harinya hanya berdua dengan suami sementara sang anak dititipkan ke eyangnya lalu menuju Manding,  Kabupaten Bantul sentra kerajinan produk kulit yang terkenal di Jogja. 

Wilayah tersebut dikenal sebagai sentra kerajinan kulit baik sepatu atau tas. 

Mutiara bersama suaminya menggunakan sepeda motor tidak berhenti di toko-toko pinggir jalan melainkan iseng langsung masuk ke perkampungan. 

Dan di sana di sebuah rumah ada display berbagai produk kulit.


Ternyata rumah tersebut selain menjual produk juga sebagai lokasi pembuatan produk oleh pengrajin.

Saat itu belum tercetus ingin membangun usaha dari produk kulit,  hingga beberapa tahun kemudian sekitar 3 tahun kemudian sang suami menurut Mutiara bilang kalau tas yang ia pakai sangat awet. 
Produk kulit asli memang dikenal sangat awet kerusakan justru terjadi pada bagian nonkulit seperti retsleting atau bagian yang mengaitkan pegangan tas atau tali panjang pada tas tersebut. 

Dari situ ia bersama suami yang berniat membangun sebuah usaha kemudian tercetuskan ide ingin membuat tas kulit asli berbahan premium dengan jaminan kualitas. 

Ia bersama suami kemudian kembali ke lokasi membeli tas lalu bertanya-tanya terkait produksi tas. 

Pantun berbalas ternyata lokasi tersebut bisa membantu membuatkan tas kulit sesuai dengan pesanan bahkan dengan brand sesuai keinginan kita.


Akhirnya beberapa tas dipesan,  bahkan Koentji Indonesia saat itu sudah mendapat pesanan tas oleh sebuah komunitas. 

Namun semua upaya tak selalu berjalan mulus, ada saja halangan yang menghampiri. 

Tas yang dipesan tak sesuai harapan,  pengrajin tersebut ternyata menggunakan bahan kulit berkualitas rendah.

Selain itu cap merek komunitas pada tas kulit salah. 

Meski sudah disampajkan keluhannya pengrajin tersebut tak bersedia untuk memperbaiki.
Kerjasama dengan pengrajin tersebut akhirnya putus. 

Uang puluhan juta untuk pembelian produk melayang sia-sia. 

Mutiara bahkan harus mengganti produk pesanan komunitas yang gagal tersebut.

"Istilah tepatnya mungkin bukan terbuang sia-sia kali ya, karena produk-produknya masih ada tapi kami memang tak berani menjual produk tersebut mengingat kualitas kulitnya tak sesuai dengan standar kami," imbuh Mutiara pada KabareSolo.com.

Mutiara belum memiliki rencana tentang bagaimana nasibnya produk-produknya pertama itu apakah akan dijual murah balik modal atau  seperti apa ta[i saat ini produk tersebut masih menjadi pengisi gudang.

"Saya belum berani menjual karena kualitasnya tak sesuai standar yang telah kami tetapkan.  Kami baru merintis brand jadi produk yang dijual harus berkualitas. Anggap saja kerugian tersebut sebagai pelajaran agar lebih teliti dan cek ricek sebelum memesan produk dalam jumlah banyak," jelasnya. 

Namun berkat hal ini akhirnya ia dan suami justru mampu memproduksi sendiri dengan kualitas produk tas kulit lebih bagus dan menggunakan bahan kulit kelas premium. 

"Sekarang kami bisa jamin produk yang kami buat berkualitas,  jahitan rapi,  bahan-bahannya juga terbaik.  Bahkan kami bisa bilang jaminan keawetan bisa seumur hidup hehe," jelasnya. 

Mutiara juga menjelaskan soal garansi.

Bila ada kerusakan jahitan atau bahan pendukung seperti retsleting dan lain-lain dalam jangka waktu pendek ia bersedia memperbaiki gratis. 

Biaya yang dibebankan hanya harga bahan yang dibutuhkan dan ongkos kirim barang.
Sementara jasa perbaikan gratis. 
Saat ini Koentji Indonesia dijual melalui online di Bukalapak maupun secara langsung pesan via Facebook dan Instagram.

Silakan lihat produk-produk terbaru Koentji Indonesia Instagram @koentji.id. 

Bisa juga kontak WA 081356760248 untuk tanya produk maupun pemesanan. 

Menutup kisahnya Mutiara mengatakan kalau setiap upaya membutuhkan pengorbanan,  meski harus mengalami kerugian tapi semangat pantang menyerah akan memberikan hasil akhir yang menggembirakan.  (Redaksi KabareSolo.com) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.