Header Ads

Info Lengkap Rekrutmen CPNS 2019: PNS Bisa Kerja dari Rumah dan Kerja Pakai HP

IST - Rekrutmen CPNS 2019 segera digelar simak info selengkapnya.

KABARESOLO.COM - Badan Kepegawaian Negara secara resmi mengumumkan rencana rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019.

Mengutip situs resmi CPNS yang akan direkrut akan menjadi Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2020-2024 yang membawa Indonesia dengan birokrasi kelas dunia.

Beberapa hal yang akan berubah yakni tentang fleksibilitas kerja, kerja ASN nantinya lebih fleksibel dari sisi waktu dan pekerjaan bisa dilakukan menggunakan smartphone dan tak harus berada di kantor.

ASN nantinya bisa kerja dari rumah meniru perusahaan startup dengan sistem dan regulasi matang berbasis pada efektivitas kerja.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Mohammad Ridwan melalui rilis resmi di situs BKN mengumumkan rekrutmen CPNS 2019 pada Selasa 1 Oktober 2019.

Menurutnya pada rekrutmen CPNS 2019 ini pemerintah mempersiapkan dan membangun SDM yang mempu menghadapi tantangan era industri 4.0 dan society 5.0 melalui kebijakan perencanaan Smart ASN tahun 2020-2024.

Berdasarkan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian 2019 pada 25 September 2019 lalu rekrutmen CPNS tahun 2019 diperkirakan akan diumumkan pada minggu keempat bulan Oktober dan pendaftaran dimulai pada bulan November.

Proses Seleksi Administrasi dilakukan pada bulan Desember, dan seterusnya.

Total formasi yang akan dibuka sebanyak 197.111, dengan perincian untuk kementerian/lembaga sebanyak 37.854 formasi dan untuk daerah sebanyak 159.257 formasi.

Meski demikian angka tersebut masih dalam tahap finalisasi hingga saat ini, mengingat formasi kementerian dan/atau lembaga harus sesuai dengan skema kabinet yang baru pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.

Alasan kedua, terdapat beberapa proses dalam rekrutmen CPNS dengan jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dan tidak mungkin dipersingkat.

Proses ini antara lain meliputi masa pengumuman selama 15 hari kalender, penyampaian persyaratan pelamaran secara daring selama 10 hari kalender dan sebagainya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.

Alasan ketiga, anggaran rekrutmen dan gaji CPNS 2019 pada sebagian Kementerian, Lembaga, dan Daerah (K/L/D) kemungkinan telah dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih prioritas serta harus selesai dipertanggungjawabkan pada pertengahan bulan Desember, sehingga jika proses seleksi dipaksakan selesai pada tahun ini akan menimbulkan konsekuensi anggaran yang rumit.

Keempat, sebanyak 541 K/L/D yang akan membuka formasi CPNS tahun 2019 harus melaksanakan training dan entry formasi pada sistem daring yang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kesalahan input yang berakibat fatal bagi calon peserta sebagaimana terjadi di beberapa tempat pada proses rekrutmen CPNS tahun 2018.

Kelima, pada akhir Desember beberapa wilayah di Indonesia Timur (Papua, Papua Barat, Maluku, NTT) akan libur lebih lama untuk melaksanakan perayaan Natal, dengan demikian proses rekrutmen tidak akan berjalan optimal di tempat-tempat tersebut.

Oleh karena itu diharapkan agar masyarakat yang tertarik melamar sebagai CPNS dapat memahami dan memperkirakan kosekuensi yang mungkin timbul saat pengumuman resmi rekrutmen disampaikan.

Masyarakat diimbau agar memantau informasi resmi mengenai rekrutmen CPNS tahun 2019 melalui kanal media sosial BKN, situs web bkn.go.id, dan situs web atau media sosial yang dikelola oleh K/L/D.

Selain itu juga masyarakat diharapkan untuk tidak mempercayai informasi hoax seputar rekrutmen CPNS yang beredar selain sumber informasi di atas serta tidak mempercayai oknum yang mengklaim dapat membantu dalam proses rekrutmen ini.

Rekrutmen CPNS dilakukan secara transparan dan akuntabel hanya melalui https://sscasn.bkn.go.id.

SMART ASN

Konsep Smart ASN ini bergulir saat Kampanye Reformasi Birokrasi Nasional dan Pelepasan Peserta Pelatihan Reform Leader Academy Angkatan XVIII di Holding Room Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis 8 Agustus 2019 lalu.

Mengutip dari situs resmi Kemenpan RB Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan nilai 38,04.

Maka pemerintah berupaya memperbaiki indeks tersebut, dan melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN 2024.

Saat ini persaingan global masuk dalam ranah digital, termasuk pada sistem pemerintahan.

Indonesia, mau tidak mau, juga ikut dalam arus revolusi industri 4.0 tersebut. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah.

Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah memiliki program yang dinamakan 6P, yang masuk dalam Human Capital Management Strategy.

Program 6P itu melingkupi perencanaan; perekrutan dan seleksi; pengembangan kapasitas; penilaian kinerja dan penghargaan; promosi, rotasi, dan karier; serta peningkatan kesejahteraan.

“Ini strategi mempersiapkan talenta ASN menghadapi era digital,” ungkap Setiawan di acara tersebut yang digelar di Holding Room Kementerian PANRB.

Optimalisasi strategi 6P adalah jalan utama untuk mencapai birokrasi Indonesia berkelas dunia. Setiawan menekankan, tahun 2019 adalah tahun terakhir RPJMN ke-3 dimana sistem merit menjadi fokus pembangunan ASN.

Artinya, setiap instansi pemerintah sudah tidak asing dengan sistem ini, dan harus benar-benar menerapkan sistem merit dalam setiap seleksi.

Perlu diingat, sistem merit adalah kebijakan dan manajemen SDM aparatur negara yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar. Adil dan wajar berarti tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.

Menyambut tahun 2020, Indonesia masuk ke dalam Grand Design Pembangunan ASN 2020-2024. Kementerian PANRB gencar memperbaiki kinerja ASN mulai dari tahap rekrutmen yang kini sudah menggunakan sistem digital.

Harapannya, dengan sistem rekrutmen yang berhasil menekan angka kecurangan, pemerintah bisa mendapatkan orang-orang terpilih yang akan menggerakkan sistem pemerintahan Indonesia.

Mereka yang terpilih dengan sistem ini, diharapkan bisa menjadi Smart ASN 2024 untuk membawa birokrasi Indonesia berkelas dunia.

Setiawan menjelaskan, Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.

Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

“Di tahun 2024, kita ingin mendapatkan anak-anak dengan profil ini (Smart ASN). Dengan itu kita akan mendapat digital talent dan digital leader,” tegas Setiawan.

Smart ASN yang tidak gagap teknologi atau gaptek akan menggiring sistem pemerintahan Indonesia ke birokrasi 4.0, yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0.

Semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis digital dan terintegrasi. Tentu, digitalisasi sistem pemerintahan ini juga diimbangi dengan keamanan siber yang mumpuni.

Setiawan menerangkan, birokrasi 4.0 memiliki empat indikator. Indikator tersebut adalah percepatanan layanan, efisiensi layanan, akurasi layanan, fleksibilitas kerja, dan berdampak sosial.

Dengan fleksibilitas waktu kerja ASN, pekerjaan tidak harus dikerjakan di kantor.

Di masa mendatang, beberapa pekerjaan bisa dikerjakan melalui smartphone, yang tentu akan lebih efisien dan memperpendek alur birokrasi.

Dalam konteks inilah Setiawan menjelaskan tentang ASN yang dapat bekerja dari rumah yang menjadi perhatian media massa.

Sistem itu tidak dalam waktu dekat. Perlu sistem dan regulasi yang matang untuk mengatur sistem kerja yang mirip dengan perusahaan startup tersebut.

“Ada fleksibilitas dalam kerja, kita sedang merencanakan itu. Bisa kerja dari rumah, tinggal nanti kita buat aturannya,” ujar Setiawan.

Ditambahkannya, bahwa dalam ide yang terus dikembangkan tersebut, ASN bisa bekerja di rumah dengan ukuran kinerja yang jelas dan disepakati serta dilakukan secara selektif bagi ASN yang telah terbukti berkinerja baik (sebagai reward atau penghargaan).

"Pengalaman di Australia, ketika hal itu diterapkan, produktivitas pegawai tercatat meningkat," imbuhnya.

Pemerintah juga tengah menggodok sistem manajemen talenta nasional. Dengan manajemen talenta, semua kompetensi ASN per-individu akan terpetakan.

Struktur ideal ASN perlu didukung manajemen talenta nasional yang dikembangkan untuk menempatkan talenta terbaik pada jabatan strategis.

Manajemen talenta institusional dari seluruh instansi diintegrasikan untuk membentuk talent pool nasional, untuk kemudian diselaraskan dengan manajemen talenta korporasi.

“Sehingga memungkinkan mobilisasi talenta lintas sektor, baik publik maupun privat, yang fokus dan prioritas mengungkit pembangunan pusat maupun daerah,” pungkas Setiawan. (*/BKN.GO.ID/MENPAN.GO.ID)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.