Header Ads

Seusai Ketemu Cendekiawan Ini Rencana Jokowi dengan Para Mahasiswa

FB PRESIDEN JOKOWI - Presiden Jokowi lakukan jumpa pers seusai bertemu dengan para tokoh cendekiawan dan budayawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019.

KABARESOLO.COM - Demonstrasi yang dimotori oleh mahasiswa menolak UU KPK dan RUU KUHP mendapat respon Presiden Joko Widodo, Kamis 26 September 2019.

Kamis siang tadi Presiden Jokowi bertemu dengan para tokoh cendekiawan dan budayawan di Istana Merdeka Jakarta untuk mendengar masukan-masukan terkait revisi UU mengenai Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Salah satu masukan yang saya terima dalam pertemuan tersebut ialah penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terhadap revisi UU KPK," demikian tulis Presiden Jokowi melalui akun media sosial yang terverifikasi.

Dalam pertemuan tersebut Presiden menampung dan mempertimbangkan usulan sambil melihat opsi-opsi lain yang dapat ditempuh.

Nah setelah pertemuan tersebut Presiden juga posting di Facebook terverifikasi terkait rencananya dengan para mahasiswa.

Rencananya pada Jumat 27 September 2019 Presiden Jokowi akan menemui perwakilan mahasiswa untuk mendengar secara langsung dan menampung aspirasi yang disampaikan dengan lebih terperinci.

Selain itu di postingan tersebut Jokowi mengaku menghargai aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat melalui demonstrasi yang dilakukan selama beberapa hari terakhir.

"Masukan-masukan yang disampaikan kepada saya dalam demonstrasi itu menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki kekurangan yang ada di negara kita," jelasnya.

Ia juga berkomentar terkait demonstrasi yang dilakukan.

Jokowi mengatakan kalau ia memerintahkan kepada Kapolri agar menangani setiap aksi demonstrasi dengan cara-cara persuasif, terukur, dan tidak represif.

"Saya juga mengingatkan agar demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang damai dan tidak mengganggu ketertiban umum, serta tidak merusak fasilitas-fasilitas publik. Tindakan tegas harus dilakukan terhadap setiap aksi yang anarkistis," imbuhnya.

Presiden juga meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membuka ruang-ruang dialog kepada mahasiswa dan para rektor di kampus-kampus sehingga bisa membicarakan semua masalah yang terkait dalam suasana akademik, dan melihat perspektif-perspektif yang berbeda.

"Saya sendiri hendak bertemu dengan perwakilan para mahasiswa, Insya Allah besok (Jumat 27 September 2019), untuk mendengar langsung dan menampung aspirasi yang disampaikan dengan lebih terperinci.," pungkasnya. (*/KabareSolo.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.