Header Ads

Warga Selamat dari Kelaparan! Cara Gila Walikota Era Dinasti Sung Utara Turunkan Harga Beras

IST - Ilustrasi

Banyak orang-orang piawai dan cakap di masa lalu dan bisa jadi pembelajaran di masa mendatang seperti kebijakan gila alias tak lazim seorang walikota yang menyelamatkan warganya dari kelaparan. Begini kisah selengkapnya.

KABARESOLO.COM - Beras merupakan komoditi utama bagi warga, merupakan makanan pokok yang wajib dimiliki demi kelangsungan hidup.

Bayangkan bila di sebuah wilayah terjadi gagal panen gara-gara wabah belalang yang ganas.

Tak butuh waktu lama, pasokan beras yang sedikit bikin harga beras melambung tinggi dan efeknya wilayah tersebut potensial ditimpa kelaparan.

Nah sebuah kebijakan seorang walikota yang tak lazim menyelamatkan warga di wilayahnya dari kelaparan.

Kisah ini dirangkum dalam buku Wisdoms Way karya Walton C Lee.

Kebijakan yang aneh di masa itu dan saat ini banyak kebijakan yang senada diterapkan di masa kini.

Kisah ini terjadi di masa Dinasti Sung Utara pada tahun 960 sampai 1127.

Di beberapa bagian Cina Selatan ditimpa musibah wabah belalang ganas hingga terjadi kegagalan panen di mana-mana.

Ribuan orang bahkan binasa akibat wabah ini.

Bukannya tergerak untuk membantu banyak pebisnis terutama para spekulan beras mendongkrak harga beras dan menyelundupkan ke wilayah ini dari jauh.

Mengatasi hal ini gubernur wilayah setempat mengeluarkan undang-undang yang ketat dan menentang.

Gubernur setempat menetapkan harga tertinggi dan bagi yang melanggar akan dijatuhi hukuman.

Efeknya para spekulan yang menyelundupkan beras menghentikan pasokan ke wilayah tersebut.

Transportasi gelap pasokan bahan makanan seperti beras dan gandum terhenti dan di wilayah tersebut pasokan makanan makin sedikit, rakyat makin sengsara.

Para spekulan tak bersedia kalau harganya ditentukan oleh pemerintah setempat yang sangat kecil menguntungkan mereka.

Nah anehnya ada seorang walikota bernama Chau Bian yang justru melakukan hal sebaliknya.

Ia tidak menentukan ambang batas harga beras, ia justru meminta semua pebisnis atau spekulan untuk menentukan harga mereka sendiri.

Berapapun harga yang ditetapkan pedagang atau spekulan dipersilakan, walikota ini mengundang para pedagang, pebisnis atau spekulan di bidang ini.

Mereka pun girang dan berbondong-bondong datang ke wilayah tersebut.

Tak perlu datang malam-malam menyelundupkan, berkereta-kereta beras datang ke wilayah tersebut.

Dan tak butuh waktu lama rakyat merasakan harga beras yang murah dan kelaparan bisa diatasi.

Ternyata walikota yang cerdas tersebut benar-benar mengetahui teori supply and demand atau pasokan dan permintaan.

Ketika jumlah pasokan sedikit dan permintaan banyak maka harga akan melambung tinggi tapi ketika pasokan lebih banyak dan melebihi permintaan maka harga akan berangsur normal bahkan lebih murah.

Maka setelah dibuka pasar bebas dan memberikan keleluasaan bagi para pedagang, para pedagang berlomba-lomba berikan pasokan terbaiknya, semakin banyak yang datang membuat pasokan melebihi kebutuhan para warga.

Warga pun akhirnya terbebas dari kelaparan, walikota cakap ini menginspirasi banyak orang.

Ia berani melakukan hal yang berbeda dan telah memperhitungkan dengan matang sehingga warganya diuntungkan.

Gambaran tersebut ketika dilihat di masa kini sama seperti perdagangan bebas via online yang terjadi di seluruh dunia.

Kini masyarakat lebih banyak memilih beli barang via online karena banyak pilihan bahkan harganya sangat bersaing.

Bila dulu beli sesuatu harus pergi ke toko, kini hanya menggunakan smartphone bisa bandingkan harga dari toko online satu ke toko online yang lain.

Setelah dilakukan pembayaran barang tersebut dikirim.

Zaman dulu lebih banyak yang menunggu ketika ada barang yang masuk ke wilayah baru bisa dibeli barang tersebut, di masa kini dengan teknologi ketika di wilayahnya tak ada barang, barang bisa dipesan dari luar negeri melalui ecommerce, dibayar lalu dikirim.

Kini tak ada lagi monopoli harga yang menguntungkan pedagang, kini yang ada adalah persaingan harga dan kualitas.

Pedagang yang mampu berikan kualitas serta harga terbaik bisa bertahan dan berkembang dan konsumen yang diuntungkan. (*/KabareSolo.com) 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.