Header Ads

Kota Ini Paling Banyak Diusulkan Jadi Ibukota RI dan Ini Isyarat Jokowi

FB PRESIDEN - Presiden Jokowi dengan latar belakang DKI Jakarta.

KABARESOLO.COM - Sebuah kota banyak disebut atau diusulkan menjadi ibukota Republik Indonesia, Rabu 1 April 2019.

Warganet menyebut kota serta alasan kenapa memilih kota tersebut berkait pertanyaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin yang meminta pendapat mana wilayah atau kota yang cocok untuk jadi ibukota gantikan DKI Jakarta.

Presiden Jokowi melalui akun Facebook terverifikasi menyampaikan kalau DKI Jakarta dinilia telah banyak memikul beban dan apakah mampu untuk menanggung beban sebagai pusat pemerintahan, pelayanan publik dan pusat bisnis.

Maka berkaca dari beberapa negara yang telah memindahkan ibukotanya, Presiden Jokowi berencana memindahkan Ibukota RI dan meminta saran dari netizen.

Penelusuran KabareSolo.com warganet banyak menyebut Kota Palangkaraya Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah yang dinilai cocok sebagai pengganti DKI Jakarta.

Alasannya karena di kota tersebut jarang terjadi bencana, tak ada gunung berapi juga kondisi sosial kemasyarakatan yang dinilai baik baik dari kerukunan beragama, nilai-nilai toleransi, keramahan dan lain-lain.

Berikut beberapa alasan yang disampaikan netizen di kolom komentar postingan tentang Presiden Jokowi yang meminta saran terkait rencana pemindahan Ibukota RI.

Andi Aisyah Rani Malewa : Kalimantan tengah - Palangkaraya. Tempat paling cocok dijadikan ibu kota. Baik dari segi kontur tanah, maupun posisi yang letak pulaunya strategis di tengah Indonesia.

Aswin Sofyandi Hermana: Palangkaraya saja pa presiden... Dgn alasan
1. Amanat dari bung Karno karena berdasarkan dari hasil analisis yg kuat dan bisa dipertanggungjawabkan tuk kebaikan masa depan Indonesia
2. Wilyahnya msh Asri, Aman dari gempa dan minim
bencana seperti Banjir
3. Posisi ditengah wilayah Indonesia tp tdk jauh dari Jawa
4. Faktor keamanan dan pertahanan yg bisa saling bersinergi antar pulau karena ditengah wil. Indonesia
5. Penduduknya yg Ramah, msh sedikit dan memiliki wilayah yg luas...

Tonny Reynald: Inginnya di Indonesia Timur pak, namun lihat dari lokasi strategis menjangkau semuanya, serta terbebas bencana Kalimantan Tengah adalah tempat yang baik, dimana dulu telah dirancang oleh Presiden pertama.

Mariana Widyastuti: Kalimantan pakk..di map aja keliatan pulau mana yg paling besar,,dan ga berbatasan langsung sama laut lepas atau samudra jd insyaallah kecil kemungkinan terkena gempa besar,,gunung berapi juga ga sebanyak di pulau jawa..sekalian bapak bisa mulai bangun infrastruktur yang menghubungkan antar kalimantan..tapi pak tolong hutannya tetap dijaga ya pak..

Siswo Wiratno: Yth.Bapak Presiden RI Bapak Joko Widodo, kami usulkan, ibukota negara di pindahkan ke Kalimantan Tengah, posisinya ditengah diantara pulau2 Indonesia, dilewati garis Katulistiwa.... posisinya disekitar kota Plangkaraya...
Dengan demikian, pulau kalimantan dapat dikembangkan lebih maju dimasa depan, antara lain dihubungkan dengangan jalur transportasi ( misal: jl.tol, kereta api) dari Plangkaraya ke Kalbar, Kalsel, Kaltim dan Kalimantan Utara, selain transportasi sungai dipermodern ,untuk kepentingan pariwisata maupun bisnis....Dengan demikian, dalam 25 th sejak dibangunnya ibukota negara yang baru akan mulai terlihat geliatnya pulau Kalimantas sebagai Pusat Baru pertumbuhan Indonesia...Sukses selalu Bapak Joko Widodo....semoga dapat memimpin kembali Indonesia Periode 2019- 2024....Tuhan memberkati.Amien

R Alrinatus: Pindah ke kalimantan (Pontianak/palangkaraya) pak..lebih aman dari bencana gempa bumi dibandingkan daerah lain di indonesia

Mordekhai Von: Di luar pulau , bisa di Kalimantan yang lahan masih luas, pertimbangan :
1.pemerataan pembangunan
2.Lahan yg luas dgn infrastruktur yg bagus, tidak tumpang tindih, bayangkan ada jalan dgn 8 lajur , di Jawa sudah tidak memungkinkan
3.Pertahanan, ketahanan keamanan, juga struktur tanah ibukota yg baru jelas lebih bagus dibanding Jakarta yg mengalami penurunan tanah
4.Lebih ekonomis drpd biaya tambal sulam

MeiLina Chai: Kalimantan pak presiden, karna wilayah yg cukup aman dari bencana. Gempa bumi besar belum pernah terjadi, longsor jarang terjadi, gunung api jarang ditemukan, kalau banjir secara teknik masih bisa diatasi. Sangat strategis untuk dijadikan ibu kota.

Masih banyak pendapat-pendapat lainnya dan hingga pukul 8.44 WIB ada 76 ribu komentar netizen.

Kota Palangkaraya bukan satu-satunya yang muncul, banyak juga usulan tapi kota ini paling banyak disebut.

Kota kedua yang sering disebut juga Kota Makassar ada juga yang mengusulkan pindah ke Bogor, Solo bahkan di wilayah Papua.

Meski demikian puluhan ribu komentar tersebut tak hanya berisi usulan kota beserta alasan ada juga yang memberikan kritikan, ketidaksetujuan akan pemindahan ibukota, ada juga yang menuding hal ini sebagai pengalihan isu serta berbagai komentar lainnya.

TIGA KANDIDAT

Seperti dikutip dari CNN Presiden Jokowi di hadapan sejumlah pewarta seusai mengunjungi pabrik sepatu di Cikupa, Tangerang Banten mengatakan kalau sudah ada tiga kandidat daerah yang bakal jadi Ibukota RI, Selasa 30 April 2019.

Ia menyampaikan kalau tiga kandidat daerah tersebut sedang dalam pembahasan matang.

Tiga pulau tersebut ada di Pulau Kalimantan alasannya dari sisi letak karena Kalimantan posisinya ada di tengah dan bisa menjangkau semua wilayah.

"Bisa di Sumatera, tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah, tapi yang barat kurang (dekat). Di Kalimantan, kok di tengah-tengah ya. Kira-kira itu lah," katanya.

Namun Presiden Jokowi enggan membeberkan secara rinci nama calon ibukota baru karena masih melakukan kajian dan pertimbangan terhadap tiga kota tersebut.

Ia juga menyampaikan Ibukota RI nantinya harus sesuai memiliki sejumlah daya dukung antara lain daya dukung lingkungan kota, kebencanaan, dan kemungkinan pengembangan kota ke depan.

Daya dukung lingkungan kota, Jokowi menekankan kalau ibukota harus memiliki ketersediaan air hingga energi yang cukup.

Daya dukung kebencanaan ibukota baru harus minim risiko seperti banjir, gempa bumi dan lainnya.

Sedangkan dari sisi  pengembangan kota, pembangunan ibukota baru harus bisa dilakukan dengan cepat karena memiliki infrastruktur dasar dan bantuan dari kota pendukung lainnya.

100 TAHUN KE DEPAN

Perencanaan dalam memindah ibukota ini telah diputuskan secara bulat dan pertimbangannya adalah untuk 100 tahun ke depan bukan hanya untuk beberapa tahun saja.

"Kami tidak berpikir sekarang saja, kami berpikir 10 tahun, 50 tahun, bahkan 100 tahun yang akan datang. Kami tahu Jawa ini kepadatan penduduknya sudah tinggi," kata Jokowi.

Kepadatan penduduk di Pulau Jawa sendiri sudah tercatat lebih dari 149 kuta jiwa atau sekitar 57 persen dari total populasi masyarakat Indonesia.

Pemerintah menilai sudah selayaknya kalau Ibukota RI pindah ke luar Pulau Jawa. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.