Header Ads

Istimewanya Iso dan Paru Gongso Warung Wajan UMS Makan Berempat Rp 50 Ribuan

KABARESOLO/ROBERTUS RIMAWAN - Warung Wajan kulinernya istimewa harganya sangat-sangat istimewa, ramah banget buat kantung.


Kuliner di area kampus selalu memiliki cerita berbeda, para pelaku bisnis kuliner kalau ingin bertahan dari persaingan wajib menyajikan makanan yang unik, enak, selalu berinovasi tapi kuncinya satu harga terjangkau kantung mahasiswa. Warung Wajan UMS ini satu di antaranya, tiap malam selalu penuh dengan mahasiswa ternyata rahasianya karena hal ini.

KABARESOLO.COM - Petang jelang malam sekitar pukul 19.30 WIB kami sekeluarga ingin merasakan menu makan yang berbeda dari biasanya, Kamis 2 April 2019.

Kami pun memilih ke area Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), area kampus ini dikenal dengan berbagai kuliner, apapun jenis makanannya ada di sini.

Misi makan malam itu pokoknya memilih menu yang berbeda dari yang biasa dimakan dan untuk memilih mana warung yang dituju tinggal cari saja yang paling ramai dikunjungi.

Ramai dikunjungi biasanya ada dua alasan yakni karena masakannya enak dan ramah di kantung.

Nah sebuah warung terlihat penuh dengan pembeli bermotor rata-rata mahasiswa, di samping warung ada posko nongkrong ojek online.

Sepertinya pilihan yang tepat, mobil kami harus putar arah dan mencari lokasi parkir yang memungkinkan untuk jalan sempit area kampus UMS dan beruntung ada lokasi pinggir jalan yang memungkinkan untuk parkir mobil.

Kami pun mulai masuk ke Warung Wajan yang beralamat di Jalan Rajawali Raya, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Surakarta, 55668.

Penampakan warung ini sangatlah sederhana, hanya berada di pinggir jalan dengan parit di depan warung.

Atap warung dari seng sementara tiang-tiang penyangga dari bambu dan samping kiri kanan dibalut6 dengan baliho nama warung, berserta menu dan daftar harga yang besar-besar.

Ada bagian yang dindingnya dari papan kayu tapi sebagian besar dibalut dengan baliho.

Beberapa meja tertata rapi dan di dalam sudah penuh dengan muda-mudi yang ngobrol sambil menikmati menu masakan yang istimewa.

Di samping pintu masuk penuh antrean driver ojek online yang menunggu pesanan konsumennya.

Ada empat kru Warung Wajan yang sibuk dengan tugas masing-masing ada yang membersihkan meja dan menyajikan makanan ada yang memasak dan bagian kasir.

Saya bersama istri coba berdiskusi kenapa tempat yang mungkin bagi konsumen kuliner pada umumnya kurang begitu nyaman untuk lokasi makan tapi penuh dengan pembeli.

Bagi penikmat kuliner secara umum, hal pertama yang dipikirkan adalah ketersediaan parkir, nah warung ini cukup sulit bagi pemilik mobil, tapi bagi pengendara sepeda motor masih bisa dan memungkinkan untuk parkir.

Masuk ke warung harus melewati jembatan bambu dengan di bawahnya parit dan lokasi di dalam cukup sempit.

Kami menduga mungkin karena harganya sangat-sangat terjangkau dan masakannya yang istimewa.

Tak sabar menunggu masakan yang kami pesan seperti apa sih penampakannya, bagaimana rasanya dan berapa sih harganya.

Kami memesan paket iso gongso, paket paru gongso dan paket geprek.

Paket geprek ini awalnya paket kremes untuk anak-anak kami, karena habis terpaksa pesan geprek tapi tidak pakai sambal.

Berikutnya kami memesan ayam geprek tanpa nasi karena penasaran dengan kedahsyatan sambalnya.

Nah saat kami memesan paket itu sudah termasuk minum dan minumnya adalah es teh dengan gelas jumbo.

Datanglah masakannya iso gongso, paru dan geprek, semua lauk ditaruh dalam wajan-wajan kecil.

Pas sesuai namanya warung wajan penyajian lauk gunakan wajan, persis seperti wajan penggorengan tapi ukurannya kecil lebih kecil sedikit dari ukuran piring reguler.

Wajan-wajan seperti itu banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional biasanya untuk mainan masak-masakan anak-anak.

Nama dan penyajian yang unik, pengemasan kuliner yang berbeda dari biasanya.

Lalu bagaimana dengan makanannya.

Nasinya kurang pulen agak keras dikit tapi masih enak di makan.

Untuk iso dan paru gongso, tak perlu ditanya, rasanya istimewa.

Paduan rempah, merica, bawang bombay dan bumbu lainnya berpadu dan bikin lidah bergoyang.

Iso gongso dan paru gongsonya enak, bikin pengin nambah.

Berikutnya adalah ayam gepreknya, daging ayamnya sudah gurih ditambah bumbu geprek yang pedas memiliki rasa perpaduan yang unik.

Ayam geprek di Warung Wajan UMS juga recommended.

Ternyata benar masakannya istimewa, nah sekarang giliran harganya.

Wow di luar dugaan, paket iso gongso terdiri dari iso gongso yang ditaruh di wajan kecil, nasi dan es teh gelas jumbo harganya Rp 13 ribu, saya pesan paket iso gongso, paket paru gongso, paket geprek, lalu ayam geprek (bukan paket) plus krupuk rambak empat total semuanya Rp 50 ribu dan masih sisa Rp 3 ribu.

Lengkap sudah jawaban dari pertanyaan kami, meski lokasi kurang begitu nyaman secara umum tapi karena sajian masakan serta harga yang sanga-sangat terjangkau membuat Warung Wajan UMS berjubel dengan pembeli.

Ctatan bagi penikmat kuliner, warung ini sangat recommended, tapi disarankan sih mendingan gunakan motor agar enak parkir.

Bagi pelaku kuliner yang ingin bersaing di area kampus wajib berinovasi dengan penyajian dan jenis makanan dan harga yang sangat terjangkau kalau ingin berkembang.

Jadi hari kini kita makan di mana? Yuk hunting lagi. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan)




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.