Header Ads

Cara Tegas 'Tak Lazim' Walikota Era Dinasti Ming Bikin Pengangguran Berubah Jadi Kaya Raya

ISTIMEWA - Ilustrasi pemabuk.


Kumpulan pemuda pengangguran identik dengan mabuk-mabukkan dan mengganggu ketertiban umum. Kisah di era Dinasti Ming ini bisa jadi inspirasi, seorang walikota ambil langkah tegas dan efeknya luar biasa, para pengangguran berubah jadi kaya raya.

KABARESOLO.COM - Kisah ini terjadi di abad keenam belas era Dinasti Ming antara 1368 sampai 1644.

Peristiwa ini menjadi buah bibir di masa itu karena kelihaian seorang walikota dalam mengatasi masalah pengangguranseperti diceritakan oleh Walton C Lee dalam bukunya Wisdoms Way.

Seorang walikota baru bernama Jang Shiu terlihat gusar lantaran di wilayah yang ia pimpin banyak pengangguran yang bermalas-malasan di sepanjang jalan.

Keberadaan mereka juga meresahkan para pengguna jalan dan tentu membuat citra daerah jadi tercemar.

Walikota menilai ini masalah mendesak dan berpikir berhari-hari hingga ia menemukan jalan keluar.

Ia pun segera merancang sebuah program dan ia diskusikan secara matang dengan jajarannya sekaligus bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Setelah program tersebut sama-sama disetujui lalu dijalankan.

Di masa itu tiap daerah sudah dianggarkan untuk pembelian makanan, pakaian dan barang-barang lain yang didermakan, nah program ini tetap berjalan dan sedikit diubah dengan program baru.

Program tersebut yakni, walikota dengan murah hati menyediakan bagi para pengangguran yakni tanah pertanian, bibit, binatang ternak dan sebagainya.

Para pengangguran tersebut diwajibkan untuk mengolah tanah atau beternak.

Semua diberikan pelatihan sehingga kemungkinana gagal sangatlah kecil.

Walikota menjanjikan akan memberikan perlakuan istimewa bagi mereka yang berhasil yakni penghargaan maupun nama baik dan jadi contoh bagi yang lain.

Sementara bagi penerima yang enggan melakukan hal yang telah diberikan yakni bertani atau bertenak akan ditahan dengan tuduhan telah melakukan penipuan dan kemalasan.

Sebagian besar warga menyambut gembira program baru walikota ini.

Bagi penerima yang bermalas-malasan walikota akan menyuruh polisi untuk menghalau mereka dan menjebloskan ke penjara.

Orang-orang pemalas yang tidak ingin bekerja terus dihalu-halau hingga akhirnya pindah sendiri ke daerah lain.

Hanya jangka waktu dua tahun di wilayah tersebut tak terlihat pengangguran yang mabuk-mabukkan bahkan meresahkan orang lain.

Sebaliknya banyak pengangguran yang berubah sukses dan kaya raya karena mendapatkan dukungan istimewa.

Mulai dari penjualan hasil bumi atau ternak dengan harga yang menguntungkan hingga berbagai hal lainnya.

Cara tegas walikota yang tak lazim ini telah mengubah hidup banyak orang.

Ia menginspirasi banyak pemimpin untuk melakukan hal yang sama yakni dengan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk membuktikan diri dan akhirnya mampu melepaskan diri dari cengkeraman kemiskinan. (*/KabareSolo.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.