Header Ads

'Nasib' Manula di Singapura Usia Senja Tetap Bekerja! Ini yang Sebenarnya Terjadi

ISTIMEWA - Gerakan penguatan lintas generasi untuk mendukung lansia di Singapura.

KABARESOLO.COM, SINGAPURA - Sudah sejak beberapa tahun lalu viral di sosmed hingga dikupas beberapa media nasional tentang fenomena warga usia lanjut di Singapura yang masih bekerja, Senin 25 Februari 2019.

Warga lanjut usia (manula/lansia) ini ditemukan di area publik bekerja sebagai cleaning service, tukang parkir, cuci piring dan gelas di restoran atau pengumpul troli belanja di mall.

Hal ini tak lepas dari fakta jumlah lansia yang makin meningkat jumlahnya.

Riset New York Times pada tahun 2016 lalu jumlah warga lansia sekitar 440.000 dari jumlah pupulasi saat itu 5,5 juta orang.

Membludaknya jumlah lansia tak lepas dari fenomena pilihan para warga yang memilih untuk tak memiliki anak lantaran khawatir tak bisa memberikan penghidupan yang layak.

Apalagi biaya hidup di Singapura sangat besar dan akhirnya banyak lansia yang hidup sendiri tanpa keluarga di masa tua.

Meski mendapat uang pensiun sesuai sistem ketenagakerjaan atau dipotong saat masa aktif bekerja saat muda sebesar 20 persen dari penghasilan, cukup besar untuk hidup.

Meski demikian para lansia memilih bekerja untuk mengisi waktu luang dan memang ada juga lantaran terdesak secara ekonomi tak memiliki siapa-siapa lagi yang menanggung hidupnya.

Apalagi sebelumnya ada kebijakan tentang usia pensiun yakni di usia 63 tahun dan bila memungkinkan masih bisa bekerja meski lebih dari batas usia pensiun masih diperbolehkan.

Maka jangan heran kalau ada lansia bahkan tertatih-tatih sedang membersihkan meja restoran Anda.

Muncul beberapa gerakan agar konsumen membersihkan meja sendiri untuk meringankan beban mereka.

IKATAN LINTAS GENERASI

Berdasarkan rilis yang masuk dari PRNewswire ke KabareSolo.com terkait fenomena makin bertambahnya jumlah lansia Singapore University of Social Sciences (SUSS) meneken dua nota kesepahaman (MoU) pada 23 Februari 2019.

MoU diteken untuk bekerja sama dalam berbagai inisiatif demi pemahaman yang lebih baik dan dukungan terhadap generasi lanjut usia (lansia) yang semakin bertambah jumlahnya, serta pramurukti mereka.

Nota kesepahaman ini juga ingin mendorong penuaan aktif (active ageing) serta ikatan lintasgenerasi.

"Sejalan dengan situasi Singapura yang menghadapi penuaan penduduk, ada lebih banyak hal yang perlu dilakukan demi membantu warga lansia, pramurukti mereka serta mendorong ikatan lintasgenerasi. Kedua nota kesepahaman ini bernilai penting dan menjadi langkah berarti dalam tujuan tersebut, serta kami merasa gembira sebab tenaga pengajar, mahasiswa dan lulusan kami kelak dapat bersumbangsih serta mengambil manfaat dari kolaborasi ini. Kemitraan tersebut juga selaras dengan fokus sosial dari universitas dan pendekatan applied learning," ujar Prof Cheong Hee Kiat, President, SUSS, yang meneken nota kesepahaman tersebut.

Kolaborasi dengan Changi General Hospital Pte Ltd (CGH) dan SingHealth Community Hospitals (SCH)

Para pihak ingin bekerja sama dalam inovasi layanan kesehatan, penelitian dan pendidikan guna membantu kalangan pasien lansia di CGH serta sejumlah rumah sakit komunitas di bawah naungan SCH, selama tiga tahun.

Dalam kerja sama ini, para pihak berniat meningkatkan kesadaran akan isu-isu penuaan dan mendukung lingkungan yang lebih baik bagi penduduk lansia, sebagai bagian dari inisiatif Geron EngAGE dari SUSS.

SUSS kelak melibatkan para mahasiswa pascasarjana Gerontologi dan dosennya, untuk menjalankan sejumlah proyek penelitian, serta menjajaki berbagai peluang pengembangan secara kolaboratif pada teknologi kesehatan inovatif.

CGH akan memberikan dukungan terhadap kemitraan ini dengan menyediakan arahan serta sejumlah peluang kerja magang bagi kalangan mahasiswa PhD di SUSS, khususnya di bidang Gerontologi.

Ketiga mitra kerja ini juga akan berbagi pengalaman sesuai bidangnya masing-masing, melalui beragam wadah seperti perkuliahan dan sesi berbagi tentang praktik-praktik terbaik.

"Di beberapa rumah sakit komunitas kami, sejumlah besar pasien adalah warga lansia di atas 60 tahun. Tim klinis kami berharap untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap isu-isu penuaan pada rentang usia tersebut lewat kerja sama dengan SUSS dan para mahasiswa Gerontologi mereka. Tujuannya, menghadirkan layanan yang lebih baik bagi para pasien lansia kami. Kolaborasi ini sesuai dengan upaya kami untuk terus berinovasi dalam model-model layanan baru di SCH, tempat kami memahami pasien dan kebutuhan mereka sehingga kami bisa menyajikan layanan yang mengutamakan pasien agar target-target kesehatan mereka dapat terwujud. Saya ingin mendatangkan berbagai hasil positif bagi para pasien, serta saya meyakini, ada beberapa poin pembelajaran yang kelak hadir supaya kami mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan layanan kesehatan untuk penduduk lansia," ujar Margaret Lee, Chief Executive Officer, SingHealth Community Hospitals.

Asisten Profesor Lee Chien Earn, Chief Executive Officer, CGH, bilang: "Kami senang bermitra dengan SingHealth Community Hospitals dan SUSS demi menciptakan ekosistem kesehatan yang tak hanya mengutamakan kalangan lansia, namun juga membantu serta memberdayakan mereka agar tetap sehat, sembuh dan menua dengan baik.

Kami ingin meningkatkan hasil layanan kesehatan serta taraf kehidupan para pasien dan komunitas kami. Hal itu dilakukan dengan belajar dari masing-masing pihak, dan menyelaraskan setiap keahlian kami dalam inovasi layanan kesehatan, penelitian serta pendidikan."

Kolaborasi dengan Sport Singapore (SportSG) dan People's Association (PA)

Para pihak ingin menghimpun sejumlah keahlian dan kapasitas utama supaya dapat berkontribusi terhadap kinerja Penuaan Aktif (Active Ageing) pada tingkat nasional.

Hal itu ditempuh lewat upaya tripartit, yakni dampak-penelitian-advokasi tentang penuaan serta pembauran lintasgenerasi.

Ang Mo Kio Community Centre (AMK CC) dan ActiveSG akan bekerja sama dalam menyediakan platform terpadu, inklusif dan inovatif sehingga bisa mendorong berbagai kegiatan, serta ikatan lintasgenerasi di antara kalangan relawan, penduduk dan penyedia layanan.

Para dosen dan mahasiswa Gerontologi di SUSS akan menggarap ActiveSG Gym di AMK CC untuk memprakarsai integrasi penelitian terapan dan praktis dengan olahraga, kebugaran dan pendidikan dalam komunitas, lalu diterapkan pada beragam kasus.

Beberapa bidang penelitian yang potensial termasuk ikatan/komunikasi lintasgenerasi, olahraga, status kesehatan warga lansia, serta dampak kemitraan ini melalui penjajakan jangka panjang.

Para mitra kerja kelak menciptakan berbagai program yang mempromosikan penuaan aktif, pembauran kesehatan serta lintasgenerasi dalam komunitas.

"Kolaborasi ini akan mendekatkan kita agar kita bisa mendukung dan mempelajari penuaan aktif serta pembauran lintasgenerasi. Upaya bersama ini akan memberikan informasi tentang rancangan program holistis untuk olahraga serta kegiatan bermain, dan berbagai peluang perawatan kesehatan serta kegiatan amal. Kami ingin membina berbagai jaringan sosial, wadah bagi keluarga, sahabat dan kolega agar dapat mendukung serta mempertahankan gaya hidup menyenangkan dan aktif," imbuh CEO, SportSG, Lim Teck Yin.

Sementara Ang Mo Kio CC Youth Executive Club, Chairman, Gabriel Goh, mengatakan akan hadirkan kemitraan yang bernilai penting.

"Kami ingin menghadirkan kemitraan tripartit yang bernilai penting, berkelanjutan serta memiliki skala yang dapat diperluas bersama SUSS dan SportSG. Kami sangat meyakini bahwa kerja sama ini akan mampu menguntungkan komunitas secara luas, dengan mendekatkan kaum muda dan lansia melalui peningkatan kesadaran serta advokasi tentang penuaan aktif dan ikatan lintasgenerasi," ujarnya. (*/KabareSolo.com/Robertus Rimawan)

Kota Solo Hari Ini - KabareSolo.com - Berita Solo Hari Ini- KabareSolo.com- Solo Hari Ini- KabareSolo.com - Kota Solo - KabareSolo.com - Kuliner Kota Solo - KabareSolo.com - Makanan Khas Kota Solo - KabareSolo.com.- Singapura-lansia-manula-Singapura.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.