Header Ads

Pentol Terenak dan Terlaris di Kota Solo Lokasinya di Sini Antrenya Puolll!

KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Antrean panjang di lapak milik Sony dengan jualan pentol,  cemilan khas Jawa Timur. 

Belasan wanita muda terlihat antusias mengerumuni sebuah gerobak pedagang.  Mereka sabar menunggu antrean untuk bisa menikmati seplastik kecil pentol,  sebuah cemilan khas Jawa Timur.

KABARESOLO.COM - Pemandangan ini bisa dilihat tiap hari,  dan pagi itu Kamis 4 Oktober 2018 KabareSolo.com kembali menemui hal ini.

Pagi itu memang telah direncanakan pengin nikmati pentol yang terkenal enak dan laris.

Lokasinya di Alfamart Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Sony saat melayani pembeli.


Lokasinya tepat di samping depan kiri arah menghadap Toko Alfamart namanya Pentol Tunggal Rasa.

Nah sudah beberapa kali kecele karena tutup,  ternyata penjualnya cuti karena ada acara keluarga.

Perkenalan dengan pentol yang enak ini berawal saat mampir di Alfamart kok ramai sekali sebuah lapak kecil pedagang.

Ternyata salah satu makanan kesukaan yakni pentol akhirnya memutuskan untuk antre dan memang tak sia-sia pentolnya benar-benar enak.

Pentol itu sekilas mirip cilok (aci dicolok)  hanya bahan pembuatannya berbeda.

Pentol lebih tepat kalau disebut sebagai bola bakso tapi dibuat seekonomis mungkin dan murah meriah.

Bahan yang digunakan tak jauh berbeda dengan bola bakso dan mungkin bahan dagingnya dikurangi dan lebih banyak tepungnya sehingga lebih murah.

Nah uniknya Pentol Tunggal Rasa ini saat digigit tekstur urat daging terasa,  rasa gurih khas bakso daging juga terasa.

Pentol bakso tak hanya bulatan - bulatan tepung dan daging tapi juga diisi dalam tahu,  lalu ada juga pangsit goreng atau yang versi rebus.

"Apa nggak rugi mas kok dagingnya terasa sekali tapi harganya murah meriah?"

Tanya saya pada si penjual.

Namanya Sony,  perawakannya kecil dan masih muda tapi cekatan dan ramah saat melayani pembelinya.

"Enggak mas ini sudah diperhitungkan," kata Sony.

Menurut Sony pentol buatannya memiliki rasa enak dan laris karena memang komposisi daging sapi dan daging ayam cukup banyak dibandingkan tepung.

"Tapi takarannya saya lebih banyak daging sapi," jelasnya sambil mengambil pentol dan dimasukkan ke plastik.

Istri saya suka kalau pentol tersebut diberi kuah sedikit,  lalu dimakan dengan plastik yang diikat kemudian digigit pada ujungnya.

Cara makan yang unik ala istri saya,  tapi sayang kuahnya belum matang dan baru saja dipanaskan.

Sony mengingatkan agar silakan menunggu atau tanpa kuah.

Akhirnya dibungkus tanpa kuah diberi saus dan sambal serta sedikit kecap,  rasanya juga tak kalah enak.

Rasa kuahnya sendiri sebenarnya hambar,  sedikit gurih karena kuah daging.

Rasa gurih dan enak dari pentol buatan Sony,  dan tak perlu heran kalau pentol jualannya selalu habis tiap hari.

"Saya belajar khusus di Surabaya diajari ayah saya.  Kami coba berkali - kali hingga mendapatkan takaran yang pas dan rasa pentol yang enak," imbuhnya.

Dan jangan heran ya kalau ingin mencoba Pentol Tunggal Rasa harus rela antre.

Kebanyakan antrean didominasi oleh wanita -  wanita muda yang tak lain mahasiswa UMS.

Mereka tiap orang bisa belikan beberapa bungkus titipan temannya jadi siap -  siap antre kalau ingin mencicipi.

Seplastik boleh request harga Rp 6 ribu sampai Rp 10 ribu,  bisa komplit atau hanya yang disukai saja.

Pasti pengin nyoba kan?

Langsung saja ke UMS dan cari Alfamart,  lokasinya di situ.

Trus berapa ya omzet Sony jualan pentol?

Sssssttttt jangan keras - keras,  saya bisikan ya.

Sehari omzet jualannya Rp 2 juta,  busyet deh hahhahaaa jualan pentol aja bisa bikin kaya raya.

Sony masih belum buka cabang tapi kemungkinan ia akan mencoba buka cabang.

KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Lapak jualan Pentol Tunggal Rasa tampak dari depan. 


Inspiratif ya?

Jadi kalau ingin sukses seperti Sony harus memproduksi barang atau makanan yang benar - benar berkualitas serta harganya terjangkau.

Apapun bidangnya,  dijamin laris manis deh.

Selamat mencoba,  selamat berjuang menjadi wirausahawan mandiri.

Makasih Sony atas kisahmu,  sangat menginspirasi!  (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.