Header Ads

Kisah Daryanto Penjual Jamu Keliling, Pelanggannya Mahasiswa Kedokteran Sampai 'Ajudan' Presiden Jokowi

 
Daryanto jual jamu keliling gunakan sepeda motor di Solo, siap beri pelayanan yang prima langsung ke rumah-rumah pelanggan.

KABARESOLO.COM - Penjual jamu keliling identik dengan kaum hawa yang menjajakan jamu dalam botol dengan bakul yang digendong.

Namun zaman berubah tak ada lagi pekerjaan yang identik untuk kaum wanita maupun laki-laki.

Asal halal dan membawa berkah pekerjaan tersebut dilakukan dengan sepenuh hati.

Daryanto (52) warga asli Wonogiri yang kini menetap di Jalan Tanjung Nomor 19, Kleco Karangasem, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah jualan jamu keliling menggunakan sepeda motor.

Ia pun bersedia cerita panjang lebar soal kisahnya kepada KabareSolo.com, Senin (29/1/2018).

"Saya tak malu mas jualan seperti ini lha wong bukan mencuri," ujarnya membuka kisah.

Sesuai dengan asalnya dari Wonogiri yang terkenal dengan jenis bisnis warung bakso, ia pun pernah berjualan bakso tapi Daryanto harus gigit jari lantaran bukannya untung malah merugi.

Daryanto dulu sempat jualan bakso tapi karena merugi ia memilih jualan jamu keliling.


Maka ia pun mengikuti saran istri untuk ikut berjualan jamu keliling.

"Istri saya juga jualan jamu keliling tapi menggunakan sepeda genjot, dia enggak mau kalau gunakan sepeda motor," jelasnya.

Daryanto pun belajar cara membuat jamu dari sang istri.

Istrinya punya kemampuan meracik jamu dari saudara orangtuanya.

"Dijamin jamu yang kami bikin murni dari bahan tradisional. Ada kan berita kalau jamu dicampur dengan obat sakit kepala supaya khasiatnya langsung terasa. Kami tak pernah melakukan seperti itu," jelasnya.

Daryanto pun cerita kalau selama ini ia telah memiliki banyak pelanggan termasuk mahasiswa kedokteran sampai pengurus rumah tangga Presiden Joko Widodo, semacam ajudan atau orang yang bekerja di rumah Jokowi.

Ia tak bisa menjelaskan secara rinci terkait pekerjaan pelanggannya tersebut tapi secara rutin selalu pesan jamu darinya.

Biasanya yang paling laris adalah jamu paitan satu paket dengan beras kencur.

Dua gelas ini harganya Rp 4 ribu.

Jamu paitan ini terdiri dari bahan-bahan antara lain brotowali, sambiroto, temulawak, godong kates (daun pepaya).

Lalu segelas pereda rasa pahit jamu dengan minuman beras kencur yang manis dan menyegarkan.

Khasiatnya untuk mengurangi capek, atasi pegal linu hingga gatal-gatal.

Sementara ada mahasiswa kedokteran yang pesan khusus jamu temulawak satu botol.

"Ini tadi barusan saya antar, kurang tahu untuk apa mungkin untuk obati sakit atau terkait tugas kedokteran," imbuhnya.

Ia bersama istri sejak pagi pukul 03.00 WIB sudah bangun untuk membuat jamu, lalu ia berangkat pukul 06.30 WIB.

Kalau tidak hujan ia bisa dua kali berangkat pagi sampai siang nanti dilanjut lagi sore hari.

Istrinya juga demikian.

Tiap hari ia bersama istri bisa mendapatkan penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Daryanto mengaku bersyukur dengan penghasilan yang ia dapatkan dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Ia punya tiga anak dan anak pertama sudah berkeluarga.

Apa yang dilakukan Daryanto menginspirasi kita untuk selalu giat bekerja.

Zaman telah berubah, bisnis yang hanya mengandalkan tempat mungkin akan mulai tergusur oleh bisnis dengan mobilitas tanpa batas.

Pelanggan didatangi satu persatu ke rumah-rumah bukan pelanggan yang harus datang ke lokasi penjual.

Bahkan banyak toko-toko di mall yang gulung tikar karena pelanggan lebih memilih beli-beli barang dari rumah tinggal klik melalui smartphone, barang datang ke rumah.

Tampaknya ke depan orang semacam Daryanto membutuhkan aplikasi di smartphone sehingga pelanggan tinggal klik dan Daryanto akan datang berikan jamu sesuai pesanan.

Namun kalau menunggu masih lama, langsung saja Anda yang ingin mendapatkan jamu dari Daryanto khusus area Surakarta silakan hubungi nomor handphone di 081329655037.

Bila memungkinkan Daryanto akan mendatangi Anda dan menyediakan jamu sesuai dengan pesanan.

Semoga bermanfaat. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.