Ungkapan Terima Kasih ODMK pada Triana Rachmawati
![]() |
KABARESOLO/ROBERTUS RIMAWAN - Triana Rachmawati saat memperkenalkan Griya Schizofren. |
Tertatih-tatih perjuangkan nasib orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), Triana Rachmawati hampir putus asa dan bilang ke suami serta banyak relawan kalau ia sangat lelah dan akan segera menutup Griya Schizofren, semua dibuat kaget, tapi siapa sangka anugerah itu pun datang.
KABARESOLO.COM - Puluhan orang peserta Workshop Fotografi & Bincang Inspiratif SATUKAN GERAK TERUS BERDAMPAK merasa terharu dengan kisah perjuangan Triana, yang ia sampaikan Griya Solopos, Kamis 21 Agustus 2025.
Pun demikian tak sedikit orang rela antre demi menjabat tangan Triana sekadar mengucap terima kasih atau mengajak foto bersama seusai acara.
Triana merupakan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017. Kisah perjuangannya mengharu biru, tak sedikit orang yang hadir terlibat matanya berkaca-kaca.
Ia ingat betul sekitar tahun 2016 ia memutuskan akan menutup Griya Schizofren yakni komunitas yang didedikasikan untuk membantu serta memberdayakan ODMK.
Griya Schizofren merupakan sebuah lembaga nirlaba, Triana sebagai penggagas komunitas ini mengaku lelah karena saat itu kondisi diri dan keluarga sedang perjuangkan masalah ekonomi, ia juga harus terus gerak demi keberlanjutan Griya Schizofren.
"Saya merasa lelah, sangat lelah." Kata Triana.
Suami Triana serta banyak relawan kaget, mereka berupaya dan meminta Triana agar bertahan tentu jangan sampai menutup Griya Schizofren. Hingga akhirnya kiprah Triana di Griya Schizofren diajukan ke Astra agar bisa mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017.
Dan kabar gembira itupun datang, Triana berhasil mendapatkan apresiasi sehingga dana segar sekitar Rp 70 juta masuk ke rekeningnya.
"Uang Rp 70 juta di rekening diapakan? Tanya Triana pada suaminya. Karena baru kali ini memegang uang demikian besar. Sang suami dengan lugas menjawab.
"Kembalikan sesuai dengan niat awal," kata Triana menirukan perkataan suami. Akhirnya uang itu semuanya digunakan untuk kegiatan di Griya Schizofreni.
Namun ada satu hal yang tak bisa ia lupakan, setelah Griya Schizofren viral, banyak banget warga yang ingin menitipkan anggota keluarga yang berkondisi ODMK.
Triana dibuat kaget akan hal ini, Griya Schizofren bukanlah tempat panti penitipan ODMK.
"Tempat terbaik bagi ODMK adalah keluarga," jelas dia.
Triana menambahkan kalau ODMK juga mau dianggap seperti manusia biasa, jangan dianggap sebagai penderita. Mereka punya hati, perasaan dan kehangatan keluarga.
Triana mengaku kagum dengan beberapa orang di komunitasnya yang rela merawat anggota keluarga yang mengidap Schizofrenia.
"Saya salut pada Pak Joko, beliau ini merawat ibu juga omnya sekaligus yang seorang ODMK, bahkan pernah omnya bawa motor tetangga dan akhirnya hilang, Pak Joko ikhlas mengganti. Saya tanya uang dari mana? Pak Joko menjawab kalau ada saja rezekinya," ujar Triana.
Menurutnya orang yang rela hati mengurus, merawat dengan ikhlas dan sepenuh hati akan mendapatkan keberkahan yang luar biasa.
Bahkan Triana mengaku merasakan sendiri keberkahan itu, dulu saat masih kuliah ia harus pergi ke Jepang, padahal ia tak punya uang sepeserpun.
Ia hanya mendapat bekal doa dari para ODMK, saat tiket di tangan dan dia di bandara tanpa uang padahal harus ke Jepang, tak disangka bertemu dengan seorang anggota dewan.
"Triana mau kemana?"
Tanya anggota dewan disampaikan Triana. Ia pun menjawab kalau mau ke Jepang.
Nah sesuatu yang membuatnya heran, si anggota dewan tiba-tiba bertanya, "Bawa duit nggak?"
"Nggak pak." Jawab Triana singkat.
Anggota dewan itu lalu mengambil segepok uang ratusan ribu dari tasnya dipindah ke tas Triana dan bilang kalau membutuhkan lagi bisa mengontak dirinya.
"Ini adalah hal yang paling mengejutkan, di saat saya nggak ada uang, padahal harus ke Jepang hanya berbekal doa dari ODMK tiba-tiba ada orang yang menaruh uang dari tasnya ke tas saya. Ini apa kalau bukan keberkahan dari doa ODMK," jelas Triana.
Keberkahan yang ia terima seperti ucapan terima kasih para pengidap masalah kejiwaan yang ia berdayakan, di Griya Schizofren.
Demikian ketika ia yang memutuskan untuk mendaftar jadi dosen.
Doa para ODMK dan ridho suami membuatnya bisa melewati ujian dan akhirnya berhasil menjadi dosen hingga saat ini.
Ajari ODMK Cari Uang
Triana memaparkan kalau Griya Schizofren berupaya agar ODMK tidak sibuk mencari bantuan tapi mendidik mereka untuk mandiri.
Triana mengupayakan agar mereka punya pola pikir mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri.
"Berapapun itu meskipun sedikit, mereka harus bisa menghasilkan uang sendiri untuk mereka sendiri," imbuhnya.
Maka di tiap pertemuan diberikan bekal dan pelatihan bagi penderita ODMK, salah satu desain tas selempang kain yang sederhana yakni gambar 3 ikan dan tulisan ikan, ikan, ikan di bawahnya, laku keras.
Banyak perusahaan yang membeli, bahkan ada mahasiswa asal Jerman yang akhirnya bersedia membeli membawa ke Jerman.
Mahasiswa tersebut merasa bangga memiliki tas ini karena hasil karya ODMK.
Lewat kesempatan ini ia mengajak agar kita tak memandang ODMK sebelah mata, beri perhatian dan kasih sayang tulus. Triana ingat momen saat mengantar ibunya ke liang lahat.
"Ibu saya meninggal dan dimakamkan tidak membawa apa-apa," ujarnya.
Hal inilah yang mengubah hidupnya, ia harus menjadi orang baik dan terus beri manfaat bagi banyak orang, karena ketika berpulang nanti tidak membawa apa-apa, hanya raga yang terkubur, dan perilaku yang dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.(KabareSolo.com/Robertus Rimawan)
Post a Comment