Header Ads

CSR Maybank Indonesia Kerjasama BenihBaik: Budidaya Maggot Alternatif Solusi Masalah Sampah

IST - Ilustrasi maggot.


KABARESOLO.COM, YOGYAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) melalui kegiatan corporate responsibility-nya, menjalin kerja sama dengan BenihBaik.com untuk pengelolaan sampah secara komprehensif guna mendorong kemajuan berkelanjutan di Yogyakarta.

Imbal hasil pengelolaan sampah tersebut bermuara pada peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat, serta, di saat bersamaan, menjalankan fungsi utama yaitu, mengelola limbah secara berkelanjutan berbasis pemberdayaan dan edukasi masyarakat sehingga mampu mengurangi beban penumpukan sampah.

Belakangan ini, Yogyakarta yang juga dikenal sebagai kota pelajar mengalami krisis sampah. Hal ini disebabkan oleh ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan di Bantul sehingga sampah-sampah kota tidak dapat tertampung dan berserakan di pinggir jalan, bahkan dibuang ke saluran air dan dibakar. Selain itu, Yogyakarta juga merupakan destinasi pariwisata, sehingga kebersihan dan keasrian kota perlu dijaga untuk menarik wisatawan.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, menjelaskan bahwa dukungan kerja sama pembangunan eco-village di Dusun Petung merupakan bagian dari upaya Maybank Indonesia dalam membina hubungan harmonis dan berkelanjutan bersama dengan komunitas, lingkungan, dan pemangku kepentingan baik di tingkat lokal, maupun global, selaras dengan misi Bank yaitu, Humanising Financial Services.

Maybank Indonesia mencermati situasi terkini terkait aspek keberlanjutan di antaranya pengelolaan sampah yang memiliki keterkaitan dengan iklim. Hal ini menjadi perhatian Maybank Indonesia, khususnya dalam upaya mewujudkan strategi prioritas Maybank Group, M25+, yaitu menjadi pemimpin di bidang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) di kawasan ASEAN.

“Kami harapkan kerja sama pengelolaan sampah organik bersama BenihBaik.com ini akan menyerap sampah organik, khususnya di TPS3R Dusun Petung. Ini merupakan perwujudan aksi nyata kami dalam merealisasikan United Nations Sustainability Development Goals/SDGs yang juga menjadi landasan agenda keberlanjutan Group Maybank dan Maybank Indonesia,” kata Taswin.

Dalam pelaksanaannya, program pengelolaan sampah kota Yogyakarta ini akan mencakup dimensi yakni penyediaan pekerjaan layak yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi (no. 8), pembangunan kota dan komunitas yang berkelanjutan (no. 11) serta kegiatan yang mendukung terjaganya ekosistem di darat (no.15).

Pendiri BenihBaik.com, Andy F. Noya, mengatakan bahwa aktivitas CSR kini telah bertransformasi kepada kegiatan yang keberlanjutan memenuhi kaedah LST dalam jangka panjang sehingga pengelolaan sampah tidak hanya berdampak pada perbaikan lingkungan tetapi juga pada masyarakat dan komunitas yang terlibat.

Pengelolaan fasilitas limbah organik berbasis Black Soldier Fly (BSF) yang didirikan oleh Maybank Indonesia akan melibatkan masyarakat dan komunitas sehingga dampak ekonomi yang dihasilkan menjadi lebih optimal. Masyarakat sekitar akan diberikan edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah, juga mengenai alur kerja fasilitas pengelolaan limbah berbasis BSF. Program ini tentu akan menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam skema bank sampah atau untuk kepentingan umum.

Demikian juga Kusno Wibowo, ST., M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memandang pentingnya peran sektor swasta dalam mendukung inisiatif keberlanjutan. “Mewakili warga Yogyakarta, kami berupaya untuk berkontribusi pada SDGs dengan mengintegrasikan keberlanjutan dalam mendukung pembangunan sosial dan lingkungan di Yogyakarta. Hal ini melibatkan tiga aspek yaitu kerja sama komunitas, praktek di tempat kerja dan pemberdayaan warga lokal, termasuk inisiatif yang dilaksanakan bersama Maybank Indonesia untuk mendukung lingkungan dan pemberdayaan warga lokal khususnya di Bantul,” kata Kusno.

Pengelolaan sampah Maybank Indonesia dan BenihBaik tersebut melibatkan proses organik yang umumnya adalah sisa makanan yang dapat diurai dengan membudidayakan maggot atau black soldier fly (BSF). Pada proses penguraian terakhir, maggot mengkonversi sisa makanan dan limbah organik menjadi kasgot yang dapat dijual sebagai kompos maupun pakan protein bagi ternak dan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. Penerapan budidaya maggot berbasis pemberdayaan komunitas ini mampu menyelesaikan masalah sampah dari hulu.(*)

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.