Header Ads

Kebaikan Sepele Pejabat Ini Menyelamatkan Hidup Banyak Orang

ISTIMEWA - Ilustrasi pengawal.


Taburlah benih kebaikan meskipun sedikit karena benih-benih tersebut akan tumbuh subur dan suatu saat buahnya akan menyelamatkan hidupmu.

KABARESOLO.COM - Sebuah kalimat bijak ini menjadi gambaran yang tepat dari sebuah kisah di masa lalu.

Sebuah kisah nyata era Dinasti Han Barat 206 SM sampa 25 SM kebaikan sepele seorang pejabat ternyata memiliki harga yang sangat mahal di kemudian hari.

Kisah ini ditulis oleh Walton C Lee dalam bukunya Wisdoms Way.

Adalah Bin Jyi, seorang perdana menteri yang terkenal, saat itu sedang dalam perjalanan menuju suatu pesta.

Seorang pengawal merasa agak mabuk dan karena tak bisa mengontrol ia pun muntah di atas karpet kereta tersebut.

"Berani benar kamu!"

Hardik seorang asisten perdana menteri.

Dengan perasaan malu dan tidak enak hati ia pun bertanya pada tuannya yakni Perdana Menteri Bin Jyi.

"Yang Mulia apakah saya harus memecat orang dusun ini sekarang juga?"

Dengan tegas perdana menteri pun menjawab.

"Tentu saja tidak," Jawab Bin Jyi dengan sangat tenang dan tanpa menunjukkan kemarahan sedikitpun.

Hal ini tentu bikin kaget sang asisten karena seperti diketahui pada masa itu nyawa dianggap sangat murah terutama nyawa para pelayan dan budak.

Untuk sebuah pelanggaran kecil saja pelayan sering dihukum berat bahkan hingga dijathui hukuman mati.

"Ia adalah pemuda yang baik! Jika kamu memecatnya ia akan memikul nama yang buruk, tidak akan dapat memperoleh pekerjaan yang baik di manapun. Saya tak ingin merusak masa depannya," kata Bin Jyi.

Ia pun menyarankan pada sang asisten agar terus bersikap baik dan penuh perhatian pada orang lain.

"Pemuda itu hanya secara tak sengaja mengotori karpet itu yang tentu saja bukan merupakan kejahatan yang berbahaya. Saya sama sekali tidak marah," imbuh perdana menteri.

Asisten itu awalnya terbengong-bengong akan kemurahan hati tuannya dengan rasa enggan ia pun akhirnya menyampaikan hal itu pada si pengawal yang muntah-muntah.

Si pengawal yang ketakutan juga terkejut keheranan tapi ia menghargai dalam-dalam apa yang telah dilakukan perdana menteri.

Perdana menteri tersebut secara tak sengaja telah mendapatkan seorang pelayan yang luar biasa loyal bahkan sukarela akan mengorbankan hidupnya untuk tuannya yang berhati mulia.

Pengawl tersebut merupakan seorang warga yang bersala dari perbatasan Barat.

Suatu saat ketika ia sedang mengambil cuti pengawal tersebut pulang ke kempung halamannya dan secara tak sengaja mendengar kalau bangsa barbar yang letaknya bersebelahan akan menyerbu dan menduduki garis depan.

Ia pun segera kembali ke istana dan memberikan sepotong informasi yang sangat berharga.

Tuannya pun segera mengerahkan pasukannya di sana dan bernar beberapa hari kemudian pecahlah perang dahsyat di perbatasn tersebut.

Untung saja pasukan telah ditambah serta diingatkan sehingga para korban tak banyak serangan digagalkan.

Keberhasilan tersebut sampai ke telinga kaisar dan dalam sebuah perjamuan raja bertanya satu persatu terkait penyerangan tersebut dan tak ada satupun yang memberikan jawaban yang memuaskan.

Akhirnya hanya perdana menteri yang berhasil memeberikan jawaban detail ia pun diberi hadiah yang cukup besar.

Namun paling penting kebaikan perdana menteri berbuah lebat dan ratusan nyawa prajurit bisa diselamatkan.

Maka senantiasalah menabur benih-benih kebaikan yang nantinya bisa menjadi bunga-bunga keberhasilan di masa mendatang.

Semoga menginspirasi. (*/KabareSolo.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.