Header Ads

Bukan Menkeu Hanya Sama Nama! Rahasia Sukses Sri Mulyani di Bisnis Cake

KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Sosok Sri Mulyani dan (insert)  suaminya saat buka outlet di sebuah event. 


"Nama saya seperti bu Menteri Keuangan ya? Lha ning bedo nasib... kandaniok... (tapi beda nasib,  dibilangin kok)  Hehhe. "

KABARESOLO.COM -  Itulah sepenggal kalimat yang keluar dari Sri Mulyani (46),  warga RT 5 RW 2, Pasar Kliwon,  Solo,  Jawa Tengah. 

Usaha yang dirintis bersama Budi Mardianto (52) suaminya sejak tahun 2002 lalu telah membuahkan hasil. 

Nama merek usaha cake dan tart miliknya adalah Parelo Cake. 

Produk bikinannya telah memiliki banyak pelanggan. 

Tak hanya pelanggan yang beli bijian tapi pedagang yang juga menjualkan kembali cake atau tart bikinannya. 

Cake buatan Sri Mulyani dan suaminya didominasi dengan kue-kue kecil yang cocok sebagai makanan ringan. 

Dalam seminggu untuk penjualan normal omzetnya capai Rp 4 juta ini belum plus pesanan. 

Cake buatan Sri dan suaminya terkenal enak.
Rahasianya pada keahlian sang suami,  awalnya suami kerja 11 tahun di pabrik roti. 

Ia sudah tahu bagaimana membuat cake yang enak,  bagaimana takaran terbaik dan berpadu dengan bahan pembuat roti yang tepat. 

Rahasia lainnya soal kualitas dan bahan roti. 

Bisnis bakery tak lepas dari telur sebagai salah satu bahan utama pembuatan cake,  tart dan sejenisnya. 

Saat harga telur merangkak lantaran kebijakan baru pelarangan pemakaian antibiotik yang dinilai membahayakan,  stok telur menurun.
Pada artikel tersebut dikupas terkait penyebab harga telur yang meroket. 

Pelarangan antibiotik membuat sejumlah ayam banyak yang mudah sakit lalu mati sehingga produksi telur menurun. 

Padahal ada rempah-rempah lokal yang bisa diramu sebagai pe gganti antibiotik tersebut dan saat ini sudah disosialisasikan oleh dinas terkait. 

Selain itu muncul alasan lain seperti pasokan pakan yang dinilai langka terkait nilai tukar dolar saat itu. 

Namun pemerintah segera bisa mengatasinya dilakukan operasi pasar dan pendampingan pada peternak-peternak agar produksi telur tak turun. 

Nah selama harga naik tersebut Sri mengaku kalau ia tetap menggunakan bahan telur sesuai takaran. 

"Saya tak mengurangi,  takaran sesuai kalau lima telur ya pakai lima tidak terus dua atau tiga," jelasnya. 

Lalu apakah harga cake juga dinaikkan? 

Sri menegaskan tetap bertahan dengan harga normal dengan kualitas dan besar produk cake seperti semula. 

"Ya keuntungan cuma kurang,  harusnya dapat lebih seperti biasa tapi agak berkurang lantaran kenaikan harga telur tersebut," imbuhnya. 

Ia meyakini kenaikan harga telur hanya sementara dan ternyata tebakannya benar. 

Cake buatan Sri rasanya enak kalau ia bilang enggak seret di tenggorokan.

"Pokoknya soal rasa nggak mengecewakanlah, bahan original tanpa bahan pengawet," jelasnya.

Ia juga menjual dalam kondisi fresh kalau pesanan untuk Sabtu ya dibuat di hari yang sama misalnya untuk Sabtu sore dibikin Sabtu paginya.

USAHA DARI NOL

Seolah harus melewati jalan terjal dan berliku Sri dan suaminya tidak secara instan meraih kesuksesan. 

Ia memulai usaha dari nol. 

Awalnya suami yang bekerja belasan tahun ingin memiliki usaha sendiri. 

Dalam diskusi yang panjang mereka akhirnya pelan-pelan beli peralatan untuk produksi cake. 

"Kita bertahap dari beli cetakan loyang-loyang trus oven mixer dulu manual kecil hingga sekarang punya mixer mesin besar," kata Sri. 

Nilai peralatan produksi dari nilai Rp 1,5 juta kini sudah lebih kurang Rp 50 juta. 

Terkait omzet saat ini kalau jualan normal belum dihitung pesanan dalam satu minggu omzet Rp 4 juta. 

Setiap minggu selalu ada pesanan dan nilainya rata-rata lebih dari omzet jualan normal. 

Ia pernah mendapat pesanan black forest dengan harga per satuannya Rp 15 ribu dalam ukuran 15 cm dan banyaknya 3 ribu buah. 

Pernah juga mendapat pesanan seribu dus harga satuannya Rp 11 ribu. 

Sementara ia juga sering mendapat pesanan untuk hantaran mantu. 

Minimal untuk pesanan sekitar 30 dus per hari.  

Jadi bila ditotal, omzet jualan normal plus pesanan ia bisa meraih omzet 10 sampai belasan juta per minggu. 

Hasil ini tak didapatkan secara mudah di awal-awal usaha ia pernah juga gagal dalam membuat cake. 

"Gara-gara stok pengembangnya lama rotinya nggak ngembang," kata Sri. 

Akhirnya ia harus merugi. 

Pernah juga gara-gara event batal digelar,  ia yang sudah bikin banyak roti akhirnya sia-sia. 

"Padahal itu event tiga hari,  ya akhirnya saya kasih tetangga kanan kiri," imbuhnya. 

Bila dihitung secara materi ia rugi Rp 3,5 juta tapi Sri justru mengaku tak merugi lantaran ini jadi kesempatan berbagi pada tetangga. 

Berbuat baik sekaligus promosi dan akhirnya tetangga sekitar tahu bagaimana rasa cake bikinan Sri. 

Imbasnya,  tak sedikit yang jadi pelanggan bahkan ada yang bantu marketing. 

Ada tetangga yang menerima pesanan lalu Sri yang membuatkan tentu untuk tujuan dijual lagi ia beri harga khusus sehingga tetangganya tersebut juga mendapat keuntungan. 

Selain produksi di rumah ia juga punya outlet di rumah bareng dengan warung (toko kelontong kecil),  ada etalase khusus untuk cake yang sudah ready. 

Harga cake kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. 

Ia juga melayani pesanan kue tart untuk ulang tahun kisaran  harga Rp 55 ribu sampai Rp 200 ribu. 

Seperti kue tart ultah pada umumnya Parelo Cake juga melayani kue tart sesuai tema yang diinginkan seperti film kartun,  mobil-mobilan dan sebagainya. 

Sri juga buka outlet kecil saat sunday market di
Manahan (info terbaru sekarang harus pindah lokasi) ,  lalu Pasar Triwindu. 

Ia juga buka outlet di sekitar pabrik konveksi seminggu sebanyak tiga atau emoat kali. 

Selain itu beberapa event seperti pasar malam atau event-event di Kota Solo yang temporer. 

Saat ini semua dilakukan bersama suami dan dibantu anak. 

Mereka di lokasi jualan menggunakan mobil Daihatsu Esspas dan meja untuk tempat cake. 

Bagi anda yang ingin memesan cake atau tart di Parelo Cake silakan datang sesuai alamat di atas atau hubungi 085326643071. 

Inspiratif bukan? 

Upaya mandiri,  kerja keras dan selalu berinovasi menjadi kata kunci keberhasilan Sri Mulyani dan sang suami. 

Meski tak sesukses dalam berkarier seperti Sri Mulyani Menteri Keuangan RI tapi kiprah Sri Mulyani di bisnis cake ini sangat menginspirasi. 

Sebuah pelajaran berharga soal keberanian untuk memulai usaha mandiri dan keluar dari zona nyaman.

Menjadi bos untuk diri sendiri bukan bawahan orang lain. 

Mantap Bu Sri,  Lanjutkan!  (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.