Header Ads

Ketika Walikota Semarang 'si Selebgram'Jadi Mahasiswa Baru Undip

ISTIMEWA/INSTAGRAM -  Postingan Instagram Walikota ita Semarang. Lucu,  menggelitik dan kreatif. 

KABARESOLO.COM - Ada beberapa walikota yang populer di dunia maya terutama Instagram satu di antaranya saat ini terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.

Tak lain sosok tersebut adalah Ridwan Kamil, saking populernya tak perlu ragu untuk menyebutnya sebagai selebgram, selebriti Instagram.

Postingan yang lucu, menginspirasi bahkan beri respon langsung atas keluhan warga menjadi kekuatan Ridwan Kamil di Instagram jadi jangan heran followersnya terus bertambah dan sudah layak terima endorsement.

Nah ternyata bukan hanya Ridwan Kamil ada satu lagi pejabat publik yang tak kalah populer dia adalah Hedrar Prihadi.

Walikota Semarang ini sering posting hal-hal lucu, unik dan tak lupa pula sampaikan kemajuan kinerja foto zaman dulu dan sekarang beberapa kondisi Kota Semarang yang ia benahi.

Tak perlu ragu juga ubtuk sematkan predikat selebgram pada walikota ini lantaran ia bak selebriti banyak yang follow dan respon postingan-postingan lucu, unik, kreatif dan mencerahkan.

Walikota Semarang ini ternyata baru saja menjadi mahasiswa baru di Universitas Diponegoro.

Hal ini disampaikan oleh Rektor Undip Prof Yos Johan Utama pada Senin (6/8/2018) lalu di Stadion Undip kampus Undip Tembalang.

Melalui rilis Humas Undip yang diterima Redaksi KabareSolo.com, rektor memberi apresiasi pada walikota lantaran masih meluangkan waktu untuk menimba ilmu di tengah kesibukannya sebagai walikota.

Hendrar Prihadi bersama Wakil Walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu diterima sebagai mahasiswa baru Undip masing-masing untuk Program Doktor Ilmu Sosial dan Program Magister Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip.

Walikota dan wakilnya berkesempatan menerima kartu mahasiswa dan disematkan jaket almamater oleh rektor.

“Nah, suadara-saudara bisa mencontoh semangat Walikota dan Wakil walikota, yang ditengah kesibukannya memimpin Kota Semarang masih menyempatkan diri untuk belajar dan menimba ilmu, ” kata Rektor Undip memberikan semangat pada para mahasiswa baru.

Saat itu rektor sedang mengukuhkan mahasiswa baru Undip sekaligus menegaskan bahwa 'Undip Kampus Rakyat'.

Total sebanyak 11.381 putra putri terbaik diterima di Undip untuk tahun akademik 2018/2019.

Terdiri dari program Doktor 140 orang, Program Magister 964 orang, Program Spesialis 142 orang, Program Profesi 16 orang, program sarjana 8.239 dan program vokasi 1.896 orang.

KAMPUS RAKYAT

Rektor Undip di hadapan 11 ribuan calon pemimpin bangsa tersebut Rektor menyampaikan bahwa Undip adalah kampus rakyat yang dipenuhi rasa welas asih dan kasih sayang, sebab Undip tidak hanya melayani mahasiswa yang berkemampauan ekonomi tetapi Undip dengan tegas memberikan jaminan akan melayani mahasiswa yang tidak mampu minimal 20% dari kuota yang ada.

Bahkan Undip telah memberikan akses bagi lebih 30% mahasiswa yang tidak mampu baik melalui program bidikmisi maupun penetapan UKT kelompok 1 dan 2 serta 3.

“Tahun ini saja ada lebih dari 1000 mahasiswa baru yang mendaftar dan sudah memenuhi administrasi untuk diusulkan untuk memperoleh bidik misi” ungkapnya.

KAMPUS PEMERSATU


Selain meneguhkan tentang Undip kampus rakyat, rektor juga menyatakan kalau Undip juga kamous pemersatu.

“Saudara-saudari mahasiswa baru angkatan 2018, Undip adalah Indonesia mini, karena mahasiswa Undip berasal dari segenap suku bangsa yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, walaupun berbeda beda suku namgsa kalian dipersatukan Undip menjadi satu. Di Undip tidak ada semangat kesuku-sukuan, tidak ada suku Papua,suku Jawa,suku Batak, suku Bugis karena kita semua adalah insan-insan yang cinta NKRI, karenanya kita adalah satu rakyat Indonesia,” jelasnya.

Ia mengingatkan kalau di Undip tidak boleh ada paham radikalisme, kesukuan, ras, dan lain-lain.

Paham yang menyimpang dari ajaran Pancasila tidak ada tempat di bumi Undip.

Rektor justru mengajak para mahasiswa agar Mengembangkan dan melaksanakan paham-paham Undip yakni paham kerja keras, paham kejujuran, paham tertib waktu, paham toleransi, paham kasih sayang, paham inovasi, jiwa ksatria, jiwa bertanggungjawab dan jiwa yang tawadu’ dan tawakal.

“Para mahasiswa di didik di Undip agar setelah lulus bisa menjadi penebar virus kasih sayang dan penebar rahmatan lil alamin. Oleh karenanya selama di Undip saya melarang dengan tegas segala bentuk perpeloncoan dan penistaan karena semua itu adalah pelanggaran atas hak asasi manusia dan kriminal,”tegas rektor.

Selain itu rektor juga menyatakakalau ia tak segan-segan mendrop out mahasiswa yang melakukan perploncoan serta sanksi disiplin keras bagi staf pengajar yang melakukan pembiaran terjadinya perpeloncoan.

“Undip tidak akan pernah mentolelir perilaku kasar,”imbuhnya.

Dalam proses pengukuhan mahasiswa baru 2018 tersebut, rektor secara simbolis melakukan pemasangan jaket almamater kepada beberapa mahasiswa baru, diantaranya 8 orang mahasiswa warga negara asing dari berbagai negara, yakni Senegal, Timor Leste, Uganda, Sudan, Libya dan Nigeria. (KabareSolo.com/Humas Undip)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.