Header Ads

Penelitian Ungkap Rahasia Mengejutkan! Ingin Punya Umur Lebih 100 Tahun Lakukan Hal-hal Ini

FOTO KATJUJU.COM/OKINAWALIFE.COM -  Penduduk Okinawa berumur panjang, rahasianya terungkap dalam penelitian ilmiah, simak selengkapnya di sini.


KABARESOLO.COM - Apa rahasianya umur yang panjang bahkan bisa capai usia lebih dari 100 tahun? Sebuah penelitian mengungkapkan rahasia yang mengejutkan ini.

Penelitian ini sebenarnya telah cukup lama dibukukan meski demikian ada tambahan informasi dari penelitian yang baru saja dirilis dan kali ini KabareSolo.com akan merangkumnya untuk Anda.

Berawal dari keterkejutan beberapa ahli tentang fakta penduduk di sebuah kepulauan yang isinya warga lanjut usia tapi sehat dan bugar.

Lebih mengejutkan lagi warga tersebut sebagian besar memiliki usia lebih dari 100 tahun.

Bagaimana hal ini bisa terjadi mengingat zaman semakin maju dan usia hidup rata-rata penduduk di dunia tak sampai umur 90 tahun.

Warga lanjut usia ini merupakan penduduk Okinawa Jepang, sebuah pulau di bagian Selatan Jepang.

Jepang memiliki sistem registrasi sipil yang tercatat rapi dan tertata dengan baik, nah suatu ketika Pemerintah Jepang memublikasikan jumlah penduduk Okinawa dengan banyak warga yang berumur lebih dari 100 tahun di Pulau Okinawa.

Hal ini tentu saja bikin gempar bahkan beberapa universitas di belahan dunia lain datang untuk melakukan penelitian.

Pertanyaan mereka hanya satu, apa rahasianya hingga penduduk Okinawa Jepang bisa berumur panjang?

Meski demikian ada fakta lain yang terungkap kalau para lansia ini memiliki tubuh-tubuh yang langsing.

Sebuah buku berjudul Igelosa, Home of Wellbeing by Oriflame yang ditulis Stig Steen memaparkan fakta  dan rahasia lengkap mengapa warga Okinawa bisa berumur panjang dan bertubuh langsing hasil dari penelitian para ahli.

Kesimpulan para ahli rahasianya terletak pada pola dan makanan yang sehat serta kehidupan sosial harmonis - bahagia.

Pada pertengahan tahun 1970-an sebuah penelitian dilakukan oleh Universitas Harvard dan Universitas Rykus di Okinawa bersama 600 subyek penelitian.

Pada tahun 2001 kemudian muncul buku dengan judul The Okinawa Program, dalam bukt tersebut dijelaskan tentang pola, jenis makanan serta gaya hidup penduduk Okinawa.

Tubuh yang langsing/ramping para penduduk Okinawa ternyata dari pola makan diet rendah kalori yakni berupa karbohodrat yang tidak terlalu banyak diolah sehingga bisa diserap tubuh secara perlahan.

Warga Okinawa menerapkan 'Hara Hachi Bu' yakni makan hanya sampai 80 persen kenyang.

Sumber makanan berasal langsung dari alam dan dimasak dengan cara sederhana.

Penduduk Okinawa sama sekali tidak makan makanan yang diolah secara kimiawi seperti yang terjadi pada makanan cepat saji, tapi langsung dari bahan-bahan yang diambil dari alam.

Di kehidupan sehari-hari warga Okinawa hampir tidak mengalami stress, memiliki hubungan sosial yang baik serta tetap aktif secara natural.

Pola makan mereka secara rinci sebagai berikut:

Penduduk Okinawa makan delapan jenis sayuran dan dua buah segar setiap harinya, perbandingan konsumsi dayuran dan buah 4 banding 1.

Makanan yang dikonsumsi hampir selalu padi-padian utuh (whole grain).

Whole grain merupakan sumber utama makanan yang mengandung banyak kalori tapi tergantung dari kegiatan fisik mereka.

Whole grain harus dimasak selama 30-40 menit, kuncinya pada kondisi nasi tersebut harus utuh atau tidak rusak.

Di Okinawa satu porsi nasi yakni setengah cup atau 10 ml nasi yang sudah matang, tiap hari warga Okinawa makan nasi 7-13 porsi.

Selain itu warga juga mengonsumsi tiga makanan yang kaya akan kalsium.

Uniknya mereka tak seperti yang lazim di kebudayaan Barat yakni konsumsi susu sapi dan berbagai produk susu olahan, penduduk Okinawa justru menghindari ini.

Mereka justru mengonsumsi sayuran hijau yang sangat banyak dijumpai di sana, lalu produk berbahan dasar kedelai untuk memastikan asupan kalsium mereka.

Saat ini banyak makanan berbahan dasar kedelai yang mengandung asupan kalsium seperti susu kedelai.

Warga Okinawa juga mengonsumsi tiga porsi Flavonoid tiap hari.

Berdasarkan penelitian tersebut, lansia Okinawa ternyata memiliki kandungan Flavonoid lebih tinggi dalam darah mereka dibanding orang Eropa.

Flavonoid adalah antioxidan yang sakti, Falvonoid terdapat pada legume atau kacang-kacangan seperti kedelai, kacang polong, bawang bombay, brokoli dan teh.

Tiga puluh gram kedelai matang, satu sendok makan biji bunga Flax (flaxseed) tumbuk, setara dengan satu porsi flavonoid.

Warga Okinawa juga rutin mengonsumsi asupan omega 3 tiap hari.

Ikan yang memiliki lemak alami adalah sumber terbaik untuk mendapatkan asam lemak omega 3, EPA dan DHA.

Sebanyak 90 gram lemak ikan yang sudah dimasak, setara dengan satu porsi.

Dua sendok makan kacang walnut, satu sendok makan biji bunga flax yang ditumbuk, satu sendok teh minyak ikan dan satu telur omega 3 bisa jadi pilihan untuk konsumsi dan memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan.

Kemudian minum air putih dan teh setiap harinya, satu cangkir teh mengandung 12-16 mg flavonoid dan ini merupakan diet penting yang dilakukan penduduk Okinawa.

Penduduk Okinawa menjaga asupan makanan hewani dan gula, serta sama sakali menghindari alkohol, bila menginginkan dikonsumsi secara moderat.

 ORB MEDIA/ASIM HAFEEZ - Karachi, Pakistan, Mehrunnisa Iqbal Vertejee bersama ibu mertuanya, Sherbanoo Vertejee(86), Ia selalu menunjukkan pada anak-anaknya untuk menghormati orang yang lebih tua


SIKAP POSITIF

Rahasia panjang umur lainnya diungkap oleh Orb Media Inc, Orb Media merupakan lembaga jurnalisme nirlaba yang melaporkan berbagai isu yang penting bagi miliaran orang di seluruh penjuru dunia.

Diterbitkan secara bersama-sama dengan jaringan global terdiri dari berbagai lembaga media terkemuka.

Tujuannya untuk memicu dialog publik dunia agar menghasilkan perubahan yang digerakkan oleh publik.

Org Media menggabungkan karya penelitian asli, kajian data, reportase langsung dan partisipasi publik, lembaga ini menerbitkan berbagai artikel yang menentukan isu-isu publik tentang berbagai tantangan yang dihadapi bersama sebagai satu dunia.

Hasil laporan dan kajian data terbaru yang dirilis pada Kamis (14/6/2018) lalu seperti dikutip dari PR Newswire menunjukkan keterkaitan erat antara cara pandang kita terhadap usia lanjut dengan kondisi kita nantinya.

Orang yang memiliki sikap positif tentang usia lanjut cenderung hidup lebih lama dan memiliki kesehatan yang lebih baik dibandingkan orang yang bersikap negatif.

Orang yang berpandangan negatif terhadap penuaan, lebih berpeluang menderita serangan jantung, stroke dan meninggal lebih cepat dari yang semestinya.

Sementara itu negara-negara yang kurang menghargai kalangan lansia, penduduk berusia lanjut terkena risiko kesehatan mental dan fisik yang lebih buruk.

Kajian ini hadir setelah Orb Media menghimpun data dari 150.000 orang di 101 negara untuk mempelajari seberapa besar mereka menghargai penduduk lansia.

Data tersebut mengungkapkan tingkat penghargaan yang sangat berbeda-beda dari satu negara dengan negara lainnya.

Jadi jelas bukan, kalau ingin memiliki umur yang panjang harus menerapkan sesuai hasil penelitian dan kajian di atas.

Kata kuncinya adalah jenis dan pola makan, kehidupan sosial yang harmonis danbahagia serta sikap positif atau pandangan yang baik kita akan masa tua nantinya.

Semoga bermanfaat. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.